Diskusi Media Sampoerna untuk Indonesia di The Club, Djakarta Theater XXI, Jakarta, Kamis (18/10/18). Foto: (doc/MNEWS)
Diskusi Media Sampoerna untuk Indonesia di The Club, Djakarta Theater XXI, Jakarta, Kamis (18/10/18). Foto: (doc/MNEWS)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui Usaha Kecil dan Menengah (UKM) perlu didukung oleh berbagai sektor. Tidak hanya pemerintah sebagai mesin penggerak utama dalam membuat kebijakan dan mendorong pelaku UKM, tetapi juga pihak swasta.

Berdasarkan data dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), pada 2016 menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir, kontribusi sektor UKM terhadap produk domestik bruto (PDB) meningkat dari 57,84% menjadi 60,34%, sedangkan penyerapan tenaga kerja dari sektor tersebut juga tumbuh dari 96,99% menjadi 97,22%. Hal ini menjadi bukti bahwa peran UKM semakin strategis dalam mendukung perekonomian Indonesia.

Pakar pemasaran Yuswohady menuturkan, perlu ada perubahan paradigma para pelaku UKM, dari pola pikir hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, menjadi pemikiran untuk terus bertumbuh dan berkembang. Hal ini tentu saja membutuhkan pendampingan dan pembinaan, khususnya dari pihak yang memiliki kepedulian terhadap perkembangan UKM.

“Hal terpenting dari pemberdayaan UKM adalah perubahan paradigma para pelaku UKM, dari yang awalnya berusaha hanya untuk makan sehari-hari (subsistence mindset) menjadi bekerja untuk bertumbuh (growth mindset). Kunci dari perubahan ini adalah pengetahuan, yang bisa diperoleh secara vertikal dari perusahaan seperti Sampoerna maupun secara horizontal dari sesama pelaku UKM yang terkoneksi sebagai satu komunitas,” papar Yuswohady dalam Diskusi Media Sampoerna untuk Indonesia bertajuk “Sampoerna Dukung Pemberdayaan UKM di Indonesia” di The Club, Djakarta Theater XXI, Jakarta, Kamis (18/10/18).

Saat ini merupakan momentum yang tepat untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan dunia usaha dalam memberdayakan UKM di Indonesia. Pasalnya, sektor ini masih memiliki potensi yang luar biasa untuk berkembang. Sampoerna sebagai salah satu perusahaan swasta telah memberikan dukungan konkret terhadap UKM melalui Sampoerna Retail Community (SRC). Sebanyak 57 peritel binaan Sampoerna di tahun 2008 kini telah berkembang menjadi lebih dari 60.000 peritel di tahun 2018 dan tersebar di 408 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia.

Tak hanya itu, sejak 2007 Sampoerna juga memberikan pelatihan kewirausahaan kepada sekitar 40.000 orang melalui program Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPK Sampoerna). Saat ini, PPK Sampoerna yang terletak di Pasuruan, Jawa Timur, telah menjangkau 79 kota/kabupaten di Indonesia, serta menerapkan 90 riset terapan yang teruji di bidang pertanian terpadu.

“Oleh karena itu, pemberdayaan ini harus dilakukan secara berkelanjutan dalam bentuk pengembangan kapabilitas melalui pendampingan dan pemberian akses terhadap sumber daya produktif. Dengan demikian, mereka menjadi mampu memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan potensi yang tersedia,” pungkas Yuswohady.