Ilustrasi produk UMKM Surabaya. (Foto: Radar Surabaya)

Surabaya, MNEWS.co.id – Usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi salah satu ujung tombak perekonomian di Kota Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya memproses aplikasi online yang menghubungkan produk UMKM dengan pembeli. Aplikasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan pendapatan pemilik UMKM. Aplikasi itu juga bertujuan untuk pemerataan penjualan produk di lingkup Pemkot Surabaya.

”Jadi kami akan buat sistem di mana seluruh UMKM terhubung dengan organisasi perangkat daerah (OPD) pemkot, sehingga nanti terlihat UMKM mana saja yang sering dibeli OPD. Agar lebih merata mana saja yang barangnya belum terjual,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dikutip dari Republika.

Dalam sistem tersebut, OPD bisa memesan secara online. Bahkan, mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu, telah mewajibkan pegawai di lingkup pemkot untuk membeli produk UMKM. Di antaranya untuk konsumsi rapat, baju batik yang dikenakan tiap Kamis, dan lainnya.

”Pelajar akan mengenakan sepatu sekolah buatan UMKM. Kemudian seragam aparatur sipil negara (ASN) juga dijahitkan di UMKM. Bukan hanya makanan, tetapi semuanya dapat tersentuh,” ungkapnya.

Eri meminta agar pelaku UMKM melaporkan omzetnya secara detail dan berkala setiap bulan. Sebab, itu menjadi penting karena dari pendapatan itu membawa berpengaruh pemerataan pada income UMKM yang lain. Ia mencontohkan, UMKM A pendapatannya pada Juni sekian, kemudian UMKM B dinilai sangat kecil.

Dengan aplikasi tersebut, diharapkan pelaku UMKM dapat tumbuh dan bangkit di tengah pandemi Covid-19. Sebab, tidak ada yang lebih penting dari pada kesejahteraan rakyat. Apalagi UMKM merupakan ujung tombak penggerak ekonomi kota.

Menyambut rencana itu, Kepala UMKM Kelurahan Tambaksari Hadisatul merasa senang. Sebab, dengan mewajibkan OPD, omzet diharapkan naik. ”Kalau dibantu marketing sama wali kota kan omzet bisa naik. Selama ini saya memasarkan online dan offline. Kalau ada aturan OPD wajib beli atau aplikasi, jadi banyak yang beli,” pungkas Eri.