Ilustrasi Produk UMKM Kerajinan Tangan. (Foto: Bisnis.com)

Semarang, MNEWS.co.id – Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mempunyai sejumlah strategi memulihkan ekonomi di masa pandemi. Ia mengakui sudah mempraktikkan salah satu strategi memulihkan ekonomi di Kabupaten Karanganyar. Sasaran utama program tersebut pelaku usaha kecil menengah (UKM).

Juliyatmono menuturkan pada awal pandemi, Pemkab membeli empon-empon dari petani di Kabupaten Karanganyar. Empon-empon diracik dan dibagikan kepada masyarakat Karanganyar secara cuma-cuma. Pertimbangannya saat itu daya beli masyarakat rendah.

“Di mana-mana yang paling susah itu pemasaran. Kegiatan pemulihan ekonomi seperti disampaikan pemerintah pusat itu akan kami rumuskan. Tidak mungkin kami sama dengan pusat,”  katanya.

Kondisi pemerintah daerah saat ini tidak memungkinkan memberikan bantuan dalam bentuk modal kepada UKM. Pemkab akan memulai dari pendataan produk UKM di Kabupaten Karanganyar.

“Apa sih produk yang dimiliki. Kami beli lalu dibagikan lewat program pemerintah. Kalau pusat kan pakai stimulus, suntik modal. Harapan kami, ketika produk mereka dibeli, mereka bisa bikin produk lagi. Pemulihan yang paling riil,” tambahnya.

Ia mencontohkan kegiatan yang dilakukan beberapa waktu lalu di awal pandemi. Pemkab membagikan minuman jamu secara cuma-cuma kepada masyarakat. Bahan membuat jamu dibeli dari petani setempat. Yuli, sapaan akrabnya, mendorong masyarakat membeli produk lokal setempat.

Program lanjutan yang akan dilakukan adalah memberikan bantuan bibit tanaman sehingga masyarakat dapat menanam kembali. Menurutnya, bantuan bibit relevan saat menjelang musim penghujan. Dia mengakui Pemkab akan mengalokasikan dana untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Saat ditanya nominal, Yuli menuturkan pembahasan akan dilakukan pada APBD Perubahan 2020.

“Pemulihan kami rancang nanti di APBD Perubahan 2020. Tetapi enggak banyak, menyesuaikan kemampuan. Sebagian diperuntukkan meningkatkan daya beli,” ungkap Juliyatmono.

Juliyatmono mengakui kebijakan penanganan Covid-19 tidak bisa disandingkan dengan pemulihan ekonomi. Tetapi, dia mengakui pemulihan ekonomi perlu didorong agar masyarakat perlahan-lahan bangkit.

“Beriringan mencegah persebaran Covid-19 tapi juga membangkitkan ekonomi. Dua hal yang sebetulnya enggak bisa sinkron. Tapi bagaimanapun pertumbuhan ekonomi mesti didorong. Masyarakat tidak perlu panik,” katanya.