Pelaku Usaha. (Foto: Bagus Suryo)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pemerintah terus mendorong sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menjadi tulang punggung ekonomi nasional di masa mendatang.

Dilansir dari Kontan, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan jika selama ini UMKM hanya dipandang sebagai buffer atau survival ketika terjadi krisis ekonomi.

Dalam catatan Teten, saat ini sekitar 96% pelaku usaha di Indonesia merupakan bagian dari UMKM. Dengan porsi sebesar itu, sektor UMKM memiliki peran besar dalam menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Wajar apabila sektor UMKM layak menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

Upaya mengubah paradigma sektor UMKM telah coba dilakukan pemerintah melalui Undang-Undang Cipta Kerja. Pemerintah pun berusaha memberikan berbagai kemudahan kepada para pelaku UMKM, misalnya kemudahan dalam mengakses kredit perbankan.

Walau porsi kredit perbankan dari sektor UMKM hanya 19,8%, lanjut Teten, sektor ini justru bisa menciptakan 97% lapangan pekerjaan.

“Kami bantu permudah UMKM untuk mengakses pembiayaan perbankan untuk pengembangan usaha. Biar perusahaan-perusahaan besar kita dorong ke pasar modal saja,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Kemenkop UKM juga menargetkan pengadaan barang dan jasa dari sektor UMKM bagi pemerintah dalam business matching tahap II sebesar Rp500 triliun pada tahun ini.

Target tersebut diharapkan dapat terus meningkat di tahun-tahun berikutnya demi mendukung pengembangan ekosistem UMKM yang lebih baik.