Ilustrasi kuliner. (Foto: Kiki Sakinah)

Jakarta, MNEWS.co.id – Sebagian besar bisnis mengalami kerugian dan para pebisnis harus memutar otak untuk tetap bisa bertahan di tengah pandemi. Salah satu pendiri dan Chief Innovation Officer Burgreens Max Mandias mengatakan momen ini dapat dimanfaatkan untuk menyusun strategi bisnis efektif agar dapat bertahan.

“Sesuatu yang tidak pasti seperti pandemi sebenarnya bisa jadi peluang untuk review lagi konsep dan strategi bisnis,” kata Max dikutip dari Antara.

Masa pandemi membuat sebagian besar pebisnis menutup usaha mereka. Di lain sisi, banyak bisnis kecil yang bermunculan menawarkan hal yang baru. Sebagai contoh, kafe atau kedai kopi yang biasanya menjadi tempat nongkrong memakai strategi menjual produk dalam kemasan besar agar konsumen bisa tetap menikmati minuman di rumah.

Gerai makanan membuat kemasan siap masak agar konsumen dapat mengolahnya secara mudah di dapur masing-masing. Max meyakini lambat laun mobilitas akan kembali normal dan aktivitas masyarakat yang selama dua tahun banyak menghabiskan waktu di rumah akan kembali seperti sebelum pandemi. Tugas yang harus diemban para pebisnis kuliner saat ini adalah lihai beradaptasi dan bertahan.

“Karena sifat dari industri kuliner itu menantang, banyak niche, cepat berubah. Di sisi itu, pandemi mengajarkan kita lebih lihai dan lincah mengubah perubahan menjadi peluang,” ujarnya.

Sementara itu, pelaku bisnis Danis Puntoadi mengatakan pebisnis kuliner perlu membuat riset sederhana untuk mengenali peluang yang tengah berkembang, lalu membaca prospek pengembangannya di masa depan.

“Lalu dirincikan dengan target pencapaian omzet yang ingin diraih, cara-cara untuk mencapainya, mengukur kapasitas internal baik dari segi sumber daya manusia serta faktor pendukung lainnya,” kata Danis.

Praktisi bisnis consumer goods Akhmad Saeful menambahkan ada segitiga bisnis yang haru selalu ditanamkan di dalam pola pikir para pengusaha, yakni tujuan dalam membangun bisnis sebagai pondasi jangka panjang, sumber daya manusia yang jadi kunci operasional, serta proses kreativitas dan komunikasi.

“Ada pendapat bahwa jalan menuju sukses itu banyak polanya dan tidak harus sama antara satu pengusaha dengan pengusaha sukses lainnya. Tapi pola menuju gagal itu sering kali sama, salah satunya dengan tidak memiliki business plan,”pungkasnya.