Photo by Artem Beliaikin from Pexels.
Photo by Artem Beliaikin from Pexels.

Jakarta, MNEWS.co.id – Di bulan Ramadan, peluang bisnis pun kian berubah mengikuti perilaku konsumen yang cenderung dinamis. Hutami Nadya, Data Analyst MOKA menuturkan, berdasarkan hasil riset MOKA, jumlah transaksi per outlet di industri fashion naik sebesar 68,1% di bulan Ramadan.

“Dari seluruh produk fashion muslim, hijab adalah produk paling populer di musim ini. Untuk bisa memaksimalkan penjualan hijab di toko Anda, Anda perlu mempersiapkan stok hijab 2 bulan sebelum Ramadhan,” ujar Hutami dalam acara A Cup of Moka, Selasa, (21/5/2019).

Menurutnya, selain produk hijab terpopuler seperti hijab segiempat dengan bahan voal masih menjadi favorit konsumen disertai dengan warna-warna lembut atau netral, seperti merah mudah, biru, dan peach. Adapun produk lain yang laris-manis di pasaran jelang Ramadhan adalah produk elektronik seperti kuota internet.

Hutami Nadya, Data Analyst MOKA. Foto: MNEWS.

Hutami menuturkan, ada tiga strategi yang bisa dilakukan oleh pelaku UKM untuk meningkatkan penjualan hingga setelah hari raya. Pertama, dengan mengadakan promo sampai satu minggu setelah hari raya. Menurutnya, sebagian besar pebisnis memutuskan untuk membuat promo Ramadan hanya sampai hari terakhir Ramadan, sedangkan momentum orang berbelanja pasca hari raya masih ada, karena itu harus dimanfaatkan.

Kedua, menawarkan produk baru. Jumlah toko yang menjual bingkisan meningkat sebanyak 2,4 kali lipat dibandingkan hari biasa. Penjualan bingkisan lebaran per outlet juga meningkat sebesar 107% di bulan Ramadhan. Karena itu, tidak ada salahnya menawarkan paket atau bingkisan berisi produk baru kepada konsumen.

Terakhir, memanfaatkan fitur loyalty program dari Moka. Di sini, program yang bisa disesuaikan dengan merchant akan memungkinkan untuk mendata konsumen serta merancang loyalty program seperti apa yang cocok untuk konsumen.

Destry Anna Sari, Asisten Deputi Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM menjelaskan, Kementerian Koperasi dan UKM juga bisa membantu memberikan fasilitasi kepada pelaku usaha, seperti halal, merk, ISO, dan sebagainya melalui anggaran negara. Kemudian ada juga akses promosi online dan offline, selain pameran dalam negeri dan luar negeri, Kementerian juga punya layanan lembaga pemasaran, Gedung Smesco yang disediakan khusus untuk promosi.

“Online-nya kita juga memfasilitasi akses e-commerce, ada juga beberapa aplikasi yang disediakan. Ada juga pelatihan kewirausahaan, kemudian bisa menyusun proposal bisnis melalui program Wirausaha Pemula, dan masih banyak lagi program pemerintah yang menunjang wirausaha,” papar Destry.

Destry Anna Sari, Asisten Deputi Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM. Foto: MNEWS.

Di Moka, menjalankan usaha bisa dilakukan dengan mudah. Dengan melihat kebutuhan UKM dan juga pelaku bisnis lainnya, Moka menyediakan end-to-end solutions yang dapat digunakan untuk menunjang pelaku bisnis baik dari meningkatkan penjualan, sampai dengan meningkatkan skala bisnis. Dipercaya oleh lebih dari 14.000 bisnis pada lebih dari 200 kota dan kabupaten di Indonesia.

Moka menyediakan aplikasi Point of Sale (POS) dengan berbagai fitur yang memudahkan pelaku bisnis, serta berbagai macam produk yang mendukung kemudahan bisnis seperti Moka Mobile Payment, Moka Capital, dan Moka Connect.

Berdiri di tahun 2014, Moka didirikan oleh Haryanto Tanjo dan Grady Laksmono. Haryanto Tanjo menjalani pendidikan magister bisnis (MBA) di UCLA Anderson saat Grady Laksmono meniti karir sebagai software engineer di Zynga. Berbagi visi yang sama untuk memberikan solusi teknologi kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM), mereka kembali ke Indonesia untuk memulai Moka.

Moka juga memberikan kesempatan bagi pelaku bisnis dari segala tahapan, mulai dari UKM hingga enterprise besar, untuk dapat menjalankan bisnisnya dari manapun, dan kapanpun. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi halaman MOKAPOS