DWP Kemenkop UKM memberikan bantuan kepada korban bencana Palu dan sekitarnya, Kamis (6/12/2018). Foto: (doc/KemenkopUKM)
DWP Kemenkop UKM memberikan bantuan kepada korban bencana Palu dan sekitarnya, Kamis (6/12/2018). Foto: (doc/KemenkopUKM)

Palu, MNEWS.co.id – Pasca bencana, perekonomian di wilayah Sulawesi Tengah seperti Palu, Sigi, dan Donggala, masih dalam tahap pemulihan. Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Koperasi dan UKM Bintang Puspayoga turun langsung ke sejumlah lokasi pasca-bencana di tersebut untuk menyalurkan bantuan sekaligus menggali berbagai hal yang dibutuhkan masyarakat untuk membangun kembali perekonomian Sulawesi Tengah.

“Kami turun langsung ke lapangan pasca-gempa untuk fokus melihat apa yang dibutuhkan masyarakat Sulawesi Tengah secara umum,” ujar Bintang, Kamis, (6/12/2018).

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sigi, Muhamad Irwan Lapata, mengatakan pihaknya membutuhkan bantuan dan perhatian dari Pemerintah Pusat untuk membangkitkan kembali perekonomian masyarakat setempat.

“Kami mengajukan pengembangan sentra UKM, pelatihan kewirausahaan, vokasional, sampai usulan bantuan peralatan penunjang yang akan sangat bermanfaat bagi pelaku UKM di Sigi,” katanya.

Sampai saat ini, pihak DInas Koperasi dan UKM masih mendata para pelaku UMKM dan usahanya yang terkena dampak langsung bencana yang terjadi pada 28 September 2018 itu. Menurut dia, dari data itulah baru kemudian dapat ditindaklanjuti langkah-langkah bantuan yang dapat diberikan.

Bintang Puspayoga menambahkan, langkah sigap dan cepat yang dilakukan Pemkab Sigi layak untuk diapresiasi. Ia menegaskan bahwa sudah selayaknya pemerintah memprioritaskan pembangunan kembali daerah pasca-bencana. Kementerian Koperasi dan UKM bersama Dekranas siap mendukung pengembangan kembali perekonomian pasca-bencana.

Ia berharap masyarakat di Sulawesi Tengah bisa segera bangkit dari keterpurukan dan kembali membangun perekonomian wilayahnya agar pulih bahkan lebih baik. DWP Kemenkop UKM tidak hanya sekadar memberikan bantuan, tetapi juga menggali persoalan di lapangan sehingga bisa diketahui apa yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mengatasi permasalahan.

“Kita harapkan masyarakat Sigi bisa menjadi wirausaha sosial, artinya potensi yang ada di daerah itulah yang dikembangkan,” tutup Bintang.