Ilustrasi. (Foto: freepik.com/pch-vector)

Jakarta, MNEWS.co.id – Tahun 2021 menjadi tahun penting untuk kebangkitan ekonomi. GandengTangan, sebagai startup pionir crowdlending, berhasil mengembangkan inovasi pendanaan yang turut mendukung bangkitnya usaha kecil dan menengah (UKM). 

Selain sukses mengantongi izin resmi dari OJK sebagai Penyelenggara Layanan P2P Lending, pada 2021 GandengTangan juga telah menyalurkan pinjaman mencapai Rp40,5 miliar atau 10 kali lipat dari jumlah di tahun sebelumnya. Pencapaian tersebut sekaligus mencatatkan rekor angka penyaluran pinjaman GandengTangan sejak awal berdiri.

Kontribusi GandengTangan untuk pengembangan UKM juga dilakukan dengan penyediaan pembiayaan invoice (invoice financing) sehingga memudahkan UKM untuk menjalankan bisnis. 

Guna menjangkau lebih banyak pelaku usaha, GandengTangan berkolaborasi dengan organisasi wirausaha dan UKM seperti Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jakarta, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jakarta, dan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Jakarta Timur. 

Komitmen menjadi platform yang aman dan terproteksi diwujudkan GandengTangan dengan memperkuat sistem manajemen risiko. Langkah yang dilakukan adalah penggunaan berbagai macam metode pengamanan pembayaran dan menerapkan model credit scoring yang lebih komprehensif. 

GandengTangan juga membuktikan diri sebagai P2P lending terpercaya melalui kemitraan dengan 10 lender institusi, termasuk bank dan perusahaan modal ventura.

Jezzie Setiawan, selaku Co-Founder dan CEO GandengTangan menyampaikan bahwa pada tahun 2022 ini, GandengTangan sudah menyiapkan sederet strategi demi bisa menjangkau UKM lebih luas dengan dukungan pendanaan yang semakin kuat. 

“Tahun ini kami fokus untuk mengembangkan sederetan inovasi pendanaan agar memudahkan UKM jalankan usahanya. Beberapa inovasi tersebut sudah kami mulai di awal tahun ini,” ucap Jezzie Setiawan dalam siaran pers yang diterima oleh MNEWS.     

GandengTangan akan mengembangkan penyaluran pinjaman dengan skema invoice financing. UKM dapat menjadikan invoice belum terbayar sebagai jaminan untuk mendapat pendanaan dengan limit Rp2 miliar. 

Usaha perorangan pun dapat mengajukan pendanaan dengan limit Rp 25 juta melalui GandengTangan berkat kemitraan dengan koperasi dan lembaga keuangan mikro (LKM). 

Demi mempermudah UMKM berkembang, GandengTangan juga dapat menyalurkan pinjaman limit Rp250 juta dengan suku bunga sangat rendah, yaitu sebesar enam persen per tahun. Layanan ini bisa terwujud berkat dukungan PT Bahana Artha Ventura untuk GandengTangan.  

Kabar baik lainnya adalah di tahun 2022, GandengTangan akan melanjutkan kerja sama dengan Bank Sulselbar. Januari ini, platform GandengTangan akan digunakan di 32 cabang Bank Sulselbar. 

Gencarnya inovasi GandengTangan setahun ke depan dimulai dengan penggalangan dana Seri A yang kini sedang dalam proses. 

GandengTangan adalah platform peer-to-peer lending antar pelaku UMKM dan pendana yang ingin memberikan dampak sosial. GandengTangan menghadirkan pendanaan jangka pendek dengan sistem aman dan transparan. Misi GandengTangan adalah bergandeng tangan melayani dan mengembangkan satu juta UMKM yang belum terlayani setiap tahunnya.

Sejak awal berdiri pada 2015, GandengTangan raih pencapaian penting setiap tahunnya. Di tahun pertama, GandengTangan menjadi juara di ajang The Nextdev. Pada 2019, GandengTangan terdaftar di OJK dan merilis aplikasi Android. Pada 2020 lalu GandengTangan resmi mendapat pendanaan investasi dari PT Bahana Artha Ventura (BAV), perusahaan modal ventura Indonesia dari Grup Perusahaan BAHANA (Persero). Izin usaha dari OJK yang sudah dikantongi sejak 2021 menjadi lompatan GandengTangan untuk berinovasi di sektor pendanaan yang bisa berdampak sosial.

“Jika 2021 adalah tahun bangkitnya UMKM, di tahun ini kami berharap UMKM bisa semakin berkembang. GandengTangan akan selalu siap mendampinginya mencapai kesuksesan,” tutup Jezzie Setiawan.