Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki mencatat sudah ada 16,4 juta UMKM yang telah terintegrasi dengan pasar digital. Angka ini naik sebanyak 105 persen dibandingkan periode tahun lalu.
“Saat ini ada 16,4 juta atau naik 105 persen UMKM yang terhubung ke digital,” kata Teten dilansir dari siaran pers Kemenkop UKM.
Maraknya UMKM yang masuk pasar digital akan memudahkan pemerintah untuk mendorongnya masuk ke rantai pasok global. Sehingga diperlukan juga standarisasi produk dengan memberikan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI).
“SNI ini program utama kita untuk mendorong UMKM jadi bagian dari rantai pasok industri,” tambahnya.
Ia menjelaskan langkah tersebut diambil karena survei yang dilakukan tahun 2018 lalu menunjukkan tantangan besar UMKM terletak pada daya saing produk. Produk UMKM Indonesia masih kalah dengan Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Maka dari itu, dibutuhkan pengembangan misalnya pada pengemasan produk agar bisa mendapatkan sertifikasi. Adanya sertifikasi ini juga bisa meningkatkan harga jual produk. Untuk itu sertifikasi SNI sangat berperan dan posisinya makin strategis.
Selain itu selama pandemi Covid-19, dibutuhkan juga ragam inovasi dari pemerintah. Misalnya dari kebijakan yang bisa mendorong agar produk-produk dalam negeri bisa tembus ke pasar global.
Salah satunya dengan aplikasi digital dan investasi berupa pelatihan kepada para pelaku usaha. Pelatihan berbasis teknologi seperti website bisnis yang terintegrasi dapat memberikan kesempatan bermitra dengan sesama pengusaha atau konsumen.