Menkominfo Johnny G Plate dalam pertemuan virtual membahas isu digital nasional yang akan diangkat dalam Forum G20 bersama pelaku industri nasional. (Foto: Kominfo)

Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate meyakini kesempatan Indonesia menjadi presidensi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 bakal menguatkan transformasi digital. Ajang tingkat internasional itu diyakini bisa mendongkrak ekonomi digital di Indonesia.

“Karena secara kolektif mewakili sekitar 65 persen penduduk dunia, 79 persen perdagangan global, dan setidaknya 85 persen perekonomian dunia,” kata Johnny dilansir dari siaran pers Kominfo.

Johnny meyakini peningkatan ekonomi Indonesia diyakini bakal terdongkrak dari pelaksanaan KTT G20. Salah satu peningkatannya, yakni berupa konsumsi domestik yang diperkirakan sampai Rp1,7 triliun.

“Lalu penambahan PDB (produk domestik bruto) nasional hingga Rp7,4 triliun serta pelibatan UMKM dan penyerapan tenaga kerja sekitar 33 ribu orang di berbagai sektor,” ujar Johnny.

Selain peningkatan ekonomi, KTT G20 diyakini bisa mendongkrak nama Indonesia di kancah dunia. Pasalnya, Indonesia bakal menjadi penyangga dalam persiapan dan penyelenggaraan Digital Economy Working Group (DEWG).

“Indonesia berkesempatan menjadi pemimpin pertama DEWG setelah sebelumnya dielevasi dari status task force pada presidensi Italia tahun 2021. Kementerian Kominfo selaku pengampu DEWG menyambut baik amanat ini,” ungkapnya.

Menkominfo berharap seluruh pihak memanfaatkan momen ini dengan baik. Kesempatan ini diharap bisa dimaksimalkan dengan baik. “Dan mendorong terciptanya diskusi lintas sektor, termasuk dengan seluruh working groups dan engagement groups, baik yang berada di bawah sherpa track maupun finance track G20,” tutur Johnny.

 Ia juga menyebut ajang KTT G20 ini bisa dijadikan sebagai batu loncatan dalam transformasi digital di Indonesia. Ajang itu diyakini sejalan dengan tujuan Indonesia dalam melakukan transformasi digital.

“Kami melihat bahwa penyelenggaraan Presidensi G20 dapat mendorong agenda transformasi digital di Indonesia, antara lain mengadvokasi agenda dan kepentingan Indonesia termasuk mewujudkan fair level playing field antara negara maju dan berkembang,” pungkas Menkominfo.