Ilustrasi Pembukuan UMKM. (Foto: Paper.id)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pembukuan merupakan hal yang penting dan menjadi salah satu penunjang keberhasilan bagi pelaku bisnis. Meskipun transaksi yang dilakukan masih sedikit, manfaat pembukuan dapat dirasakan pada bisnis baru dan kecil yang kerap masih bingung dan luput dalam pengalokasian modal serta dana.

Oleh karena itu, permasalahan yang terjadi saat ini banyak bisnis kecil yang gulung tikar karena belum menyadari manfaat pembukuan sehingga tidak konsisten dalam pencatatan keuangan atau bahkan tidak melakukannya.

Marko S. Hermawan, Head of International Business Program Universitas Bina Nusantara mengatakan, semua jenis usaha pasti membutuhkan pencatatan keuangan. Oleh karena itu, manfaat pembukuan seharusnya bisa diterapkan baik itu oleh pengusaha kecil, besar, ataupun UMKM.

Bagi para pelaku UMKM khususnya, penggunaan pembukuan dapat memberikan mereka perbandingan data yang terjadi antara produk yang dibuat dengan produk yang dijual.

Pembukuan harus terus dievaluasi dan diperbarui apabila ada pemasukan atau pengeluaran yang dibuat oleh sebuah usaha. Sebab, keakuratan data dalam melakukan transaksi penjualan pastinya akan berawal dari hal ini.

Banyak alasan mengapa banyak pemilik bisnis kecil tidak melakukan pembukuan pada bisnisnya. Pertama, karena mereka merasa proses pembukuan ini cukup merepotkan dan kurang mengerti dalam melakukannya sehingga malas melakukannya. Kedua, karena tidak mengerti sehingga ini yang membuat pemilik bisnis merasa harus mengeluarkan biaya lebih untuk menyewa seorang akuntan. Ketiga, pemilik bisnis kerap mengeluhkan keterbatasan waktu yang dimiliki untuk melakukan pembukuan.

Untuk mengatasi hal tersebut, Marko memberikan beberapa tips untuk mencatat keuangan bagi pelaku usaha kecil. Pertama adalah, pelaku usaha harus selalu mencatat antara transaksi pengeluaran dan pemasukan. Pelaku usaha perlu menuliskan semua pemasukan dan pengeluaran yang terjadi dalam aktivitas usaha. Pemasukan dan pengeluaran dalam suatu usaha sangat penting untuk dicatat, agar bisa lebih mudah merencanakan pengembalian modal usaha, target, penjualan, dan lain-lain.

Kedua, dalam membangun bisnis pelaku usaha harus memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha. Banyak manfaat jika Anda memisahkan antara pengeluaran pribadi dan pengeluaran perusahaan. Karena  jika keuangan usaha dan bisnis dijadikan satu, maka akan kesulitan melakukan monitoring pendapatan atau pun pengeluaran. Dengan memisahkan pencatatan keuangan usaha dengan keuangan pribadi akan lebih mudah membedakan antara arus dana dari usaha dan penggunaan uang untuk kepentingan pribadi.

Selanjutnya pelaku usaha penting untuk mempelajari mengenai analisa keuangan, membuat laporan keuangan sederhana dengan memanfaatkan Microsoft Excel, serta memanfaatkan komunitas untuk berdikusi dengan sesama UMKM, akademisi, ataupun konsultan.

Ketika kita sudah bertekad untuk mendirikan sebuah bisnis, maka dibutuhkan usaha yang optimal untuk mengembangkannya. Salah satunya yaitu dengan melakukan pembukuan sederhana yang dilakukan secara rutin.