Upayakan Produk Berkualitas Ekspor, LPEI Jalin Kerjasama dengan Pemkab Kendal dan Demak. (Foto: dok. LPEI)

Semarang, MNEWS.co.id – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau LPEI menilai perlu ada pengembangan terhadap industri kecil dan menengah (IKM) serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari berbagai daerah.

Maka dari itu, LPEI pun menjalin kerja sama dengan Kabupaten Kendal dan Kabupetan Demak, Jawa Tengah untuk mengembangkan kapasitas pelaku usaha di sama.

Kerja sama ini tertuang dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada Kamis (25/3/21) oleh Direktur Eksekutif LPEI, D. James Rompas dengan Bupati Kendal Dico Ganinduto di Kendal dan disaksikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Pada saat yang bersamaan ditempat yang berbeda, penandatangan Nota Kesepahaman kerja sama juga dilakukan oleh Agus Windiarto, Direktur Pelaksana III dengan Pemerintah Kabupaten Demak di Demak yang disaksikan oleh Wakil Menteri Keuangan RI.

Melalui kerja sama tersebut, LPEI akan membuka Program Pelatihan Tematik Ekspor untuk IKM dan UMKM di Kendal dan Demak. Hal ini bertujuan meningkatkan kemampuan para pelaku usaha untuk dapat menghasilkan produk berorientasi ekspor yang unggul dan berdaya saing. Kerja sama ini akan berlaku hingga 25 Maret 2022 dan dapat diperpanjang.

Direktur Eksekutif LPEI, D. James Rompas menjelaskan program pelatihan tematik ekspor ini sejalan dengan misi LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, dimana salah satu mandatnya mendorong pengembangan ekspor nasional. Hal ini juga merupakan bagian dari Coaching Program for New Exporters (CPNE) yang sudah diselenggarakan LPEI sejak 2015 lalu.

’’LPEI memiliki program CPNE yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha hingga mencetak eksportir baru. Program ini kami laksanakan secara berkelanjutan selama satu tahun,’’ ujar James.

Sepanjang 2020, CPNE LPEI dilaksanakan secara virtual dengan melibatkan pelaku UMKM dari Yogyakarta, Makassar, dan Kalimantan. Meski dilakukan secara virtual, program itu melahirkan 21 eksportir baru dari berbagai sektor, di antaranya furnitur serta makanan dan minuman.

’’Pandemi Covid-19 bukan halangan bagi kami untuk tetap menjalankan program CPNE sebagai salah satu mandat dan dukungan LPEI kepada segmen UMKM berorientasi ekspor. Dalam hal ini, kami memberikan pendampingan agar para pelaku UMKM tetap dapat mempertahankan bisnisnya bahkan diharapkan mampu melakukan ekspor perdana,’’ tambahnya.

Pada tahun ini 2021, LPEI akan melaksanakan program CPNE di tiga kota, yaitu Medan, Surakarta, dan Bali. Adapun, materi pelatihan yang akan diberikan berupa mekanisme ekspor, penyusunan laporan keuangan hingga akses pembiayaan ekspor.

“Kami berharap pandemi akan segera berakhir dan pendampingan UMKM bisa dilakukan secara langsung dan tatap muka sehingga bisa lebih optimal,” pungkas James.