Ilustrasi Pelaku Usaha Mikro. (Foto: Kemenkop UKM)

Jakarta, MNEWS.co.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) manfaatkan platform digital, melalui pemberdayaan lembaga keuangan mikro. Hal tersebut sebagai upaya OJK sebagai penyalur pinjaman serta melengkapi layanan digital yang sudah dilakukan perbankan.

Ketua Dewan Komisaris Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menjelaskan, Bank  Republik Indonesia (BRI) sudah mengembangkan ekosistem digital lewat e-Warung. Tapi OJK ingin memberdayagunakan lembaga keuangan mikro di daerah yang jumlahnya besar sekali.

“Semuanya termasuk penabungnya kita masukkan dalam platform digital sehingga kita bisa punya basis informasi yang lengkap baik, para penabungnya maupun para peminjamnya. Di situlah yang nanti kita sebut digitalisasi UMKM kita mulai,” kata Wimboh.

OJK telah membuat ekosistem digital berkolaborasi dengan perbankan dan lembaga keuangan mikro sehingga di daerah-daerah yang tidak bisa diakses secara fisik namun dapat dilakukan secara digital.

Kehadiran Bank BRI sebagai penyalur pinjaman kepada masyarakat kecil tidak cukup untuk mencakupi seluruh nasabah di Indonesia, sehingga lembaga keuangan mikro memiliki peran yang sangat penting.

Ia menambahkan dalam lembaga keuangan mikro ini, kata dia, bukan hanya pembiayaannya yang mudah, tanpa penjaminan, tanpa pembukuan, tanpa NPWP, tapi lebih banyak pembinaan. Selain itu mengenai pembinaan masyarakat, OJK akan bersinergi dengan berbagai pihak didaerah termasuk pemda dan kementerian. Sehingga produk UMKM seperti kerajinan, makanan, dan yang lainnya, bisa dihubungkan dengan platform ekosistem digital setempat atau melalui marketplace.

Saat ini UMKM memang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Jumlah pelaku usaha mikro merupakan yang terbesar mencapai 63,35 juta pelaku atau 98,7 persen dari total pelaku UMKM. Sedangkan usaha kecil 783 ribu pelaku atau 1,28 persen dan menengah hanya 60 ribu pelaku atau 0,09 persen.

“Semua sektor perlu dukungan usaha mikro ini dan ini bisa kita package untuk ekspor dan kita bisa sediakan inovasi untuk membawa semua kegiatan yang dilakukan masyarakat kecil ini dalam satu eksosistem yang bisa betul-betul bermanfaat memberikan kontribusi dengan lompatan yang luar biasa, dan teknologi adalah satu-satunya jawaban,” kata Wimboh.