Ilustrasi cloud kitchen. (Foto: Savills Indonesia)

Jakarta, MNEWS.co.id – Cloud kitchen merupakan konsep dapur yang produk makanannya dijual ke konsumen melalui jasa pesan antar.

Berdasarkan laporan yang dirilis Colliers Indonesia, pasar pengiriman makanan akan meningkat sekitar 42 persen selama periode 2019 hingga 2021. Kehadiran cloud kitchen menggantikan dan menawarkan alternatif yang lebih murah bagi pengecer food and beverage (FnB) untuk berkembang lebih cepat dengan biaya lebih rendah.

Head of Retail Services Colliers Indonesia Sander Halsema menjelaskan, peningkatan jumlah cloud kitchen telah menjadi saluran yang signifikan bagi peritel FnB untuk tumbuh di Indonesia.

“Konsep ini sangat cocok digunakan khususnya bagi pelaku bisnis FnB lokal menengah hingga kecil yang belum memiliki gerai full service dalam jumlah banyak,” ujar Sander dikutip dari Kompas.

Pembukaan cloud kitchen yang melibatkan lebih sedikit modal (manusia), bisa diadopsi oleh ritel di berbagai segmen untuk mempertahankan pasarnya atau memperluas ke area baru dengan biaya yang lebih rendah.

Colliers percaya ke depanya konsep cloud kitchen bisa diterapkan pada industri ritel lainnya terutama untuk produk convenience dan farmasi. “Kami percaya ini juga merupakan konsep yang menarik untuk segmen lain dalam industri ritel. Jadi, kami tidak akan terkejut jika ritel membuka apa yang disebut ‘Toko Gelap’ murni untuk tujuan pengiriman,” tambahnya.

Salah satu contoh ritel terkenal adalah Zapp yang dibuka di Inggris dan Belanda yang pada dasarnya adalah toko serba ada online. Mereka tidak memiliki gerai resmi namun hanya terdapat tempat khusus tempat mereka mengemas barang kebutuhan sehari-hari yang dipesan secara online.

“Untuk jenis produk fashion dan hobi kami pikir ritel tak hanya bisa mengandalkan toko fisik atau website. Tapi juga bisa bermitra dengan platform e-commerce seperti Shopee, Lazada, Tokopedia atau Jd.id,” ujar Sander.