Ilustrasi. (Foto: zoodikers.com)
Ilustrasi. (Foto: zoodikers.com)

Semarang, MNEWS.co.id – Direktorat Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang dan Traveloka mendorong 70 pelaku UMKM bidang pariwisata di Semarang dan sekitarnya untuk memanfaatkan teknologi informasi (TI) dalam memasarkan produk jasa mereka di pasar dunia.

Kerja sama ini dilakukan dalam rangkaian acara Diplofest Kemlu RI melalui kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) bertema “Pemanfaatan Informasi Teknologi Guna Mendorong Penguatan Daya Saing UMKM Bidang Pariwisata Daerah”, di Hotel Grand Candi Semarang, 29 Agustus 2019. 

Hadir dalam kegiatan ini, para pelaku UMKM di sektor pariwisata, di antaranya jasa transportasi wisata, jasa perjalanan wisata, jasa restoran/cafe, penyediaan akomodasi/homestay, usaha penyelenggaraan MICE (meeting, incentive, convention, exhibition)kegiatan atraksi dan rekreasi, spa, jasa informasi pariwisata, jasa konsultan pariwisata, jasa pramuwisata, serta industri kerajinan, dan pusat oleh-oleh.

Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin, menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Semarang sangat mendukung penggunaan teknologi informatika/digital economy oleh UMKM pariwisata, khususnya untuk mendorong penguatan daya saing memasuki pasar dunia. Iswar mengajak pelaku UMKM Semarang agar melek teknologi informasi atau go digital.

Bimbingan teknis bagi pelaku UMKM pariwisata Semarang bertema “Pemanfaatan Informasi Teknologi Guna Mendorong Penguatan Daya Saing UMKM Bidang Pariwisata Daerah”, di Hotel Grand Candi Semarang, 29 Agustus 2019. (Foto: Dit. Kerjasama ASEAN)

 

Diharapkan kegiatan bimtek ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya memperluas jalan bagi kemajuan UMKM pariwisata di Semarang dan sekitarnya. Ia juga menyampaikan bahwa selama beberapa tahun terakhir ini kota Semarang termasuk salah satu dari 10 besar destinasi wisata yang dicari dalam Google Search.

Sementara itu, Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN, Ade Petranto, menggarisbawahi pentingnya sektor UMKM selaku unsur ekonomi paling konkrit yang menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang.

Wilayah Kota Semarang dianugerahi kekayaan alam dan potensi sumber daya manusia yang dapat menarik manfaat ekonomis. Pemanfaatan itu dapat dilakukan antara lain dengan digital economy, yang perlu dipelajari bersama oleh pelaku UMKM untuk menembus pasar global khususnya pasar ASEAN.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Semarang, Indriyasari, menambahkan bahwa sektor UMKM merupakan salah satu pilar ekonomi Jawa Tengah dengan potensi pariwisata yang dimiliki Kota Semarang meliputi alam, budaya, kuliner, religi, event tourism, dan wisata buatan.

Kadisbudpar menambahkan bahwa, sebagai upaya peningkatan promosi pariwisata, Disbudpar Kota Semarang menyusun strategi pemasaran pariwisata, yakni melalui branding “Semarang Kota Wisata”, ekstenstifikasi event, memperkenalkan keunikan lokal sebagai destinasi baru, pengembangan paket wisata terpadu, membangun smart city for tourism dan e-tourism map, serta mengoptimalisasi peran dan pemberdayaan stakeholder.

Dengan strategi ini, Disbudpar Kota Semarang membidik Millenial Tourism atau wisatawan generasi Millenial yang memiliki gaya tersendiri, seperti menyukai destinasi otentik, memiliki jiwa nasionalis, explore lebih dalam dan lebih lauh, untuk dapat menikmati pariwisata yang ditawarkan Kota Semarang.

Di akhir sesi dilakukan kegiatan bimtek perusahaan online travel terkemuka Indonesia, yaitu Traveloka selaku penyedia sistem dan fasilitas pemesanan/pembelian tiket secara online, termasuk beberapa produk akomodasi, transportasi, event, atraksi dan aktivitas lainnya, yang transaksinya dapat dilakukan via ponsel. Traveloka memberikan bimbingan teknis berupa edukasi dan pemahaman cara menampilkan produk jasa yang terlihat menarik dan bernilai jual, serta penggunaan aplikasi online untuk mengembangkan bisnisnya.