Ilustrasi Produk UMKM. (Foto: Kemenparekraf)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berkembang dan memperluas peluang pasar dengan memanfaatkan teknologi digital.

Staf Khusus Menteri Bidang Digital dan Industri Kreatif Kemenparekraf, Ricky Pesik menjelaskan pelaku UMKM harus mengubah pola pikir dan segera memaksimalkan teknologi untuk memperluas pasar.

“Pariwisata memang terhenti bahkan saat ini drop. Namun di sektor ekonomi kreatif, beberapa subsektor, termasuk UMKM justru mendapat momentum, yakni dengan memanfaatkan teknologi untuk mereka berakselerasi dan memperluas pasar,” katanya.

Menurutnya, potensi tersebut muncul dari keterbatasan pergerakan orang akibat pandemi covid-19 yang membuat peluang ekonomi digital dan transaksi daring terbuka luas. Hal itu didukung potensi pasar Indonesia yang cukup besar dan ditunjang kekayaan sumber daya alam dan budaya untuk dikembangkan sebagai inovasi dalam menghasilkan produk ekonomi kreatif.

“Sistem logistik kita tidak terganggu sehingga transaksi online dan pengiriman barang bisa lancar. Dari segi makro, ekonomi digital ini akan jadi strategi nasional banyak negara untuk meningkatkan perputaran ekonomi lokal. Indonesia sebagai bangsa yang besar kenapa tidak memanfaatkan momentum ini,” tambah Ricky.

Sementara itu, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Widodo Muktiyo meyakini sisi pasokan dan permintaan produk ekonomi kreatif dari para pelaku UMKM harus dapat diseimbangkan.

Para pelaku UMKM harus dapat mengoptimalkan teknologi digital untuk meningkatkan pasar dan kapasitas yang disesuaikan dengan perkembangan pasar itu sendiri. Sementara masyarakat juga harus mengubah paradigma berpikir untuk selalu mendukung produk lokal.

Sebagai informasi, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menyebutkan hingga kini terdapat sekitar 62 juta UMKM di Indonesia. Dari jumlah itu, baru 13% yang telah memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produknya.

 Pemerintah Indonesia telah berupaya untuk mengkondisikan ekosistem ekonomi digital, salah satunya memberikan berbagai insentif kepada pelaku UMKM agar mereka bisa lebih kompetitif di pasar.

Ricky menambahkan pemerintah telah menggulirkan berbagai kampanye nasional, seperti gerakan ‘Belanja Buatan Indonesia’ dengan tujuan mendorong pelaku UMKM untuk bertransformasi ke pasar daring dengan memanfaatkan teknologi.

Kemenparekraf pun menjadi instansi pertama yang memulai kampanye nasional #BanggaBuatanIndonesia lewat program ‘Beli Kreatif Lokal’ yang saat ini tengah dilanjutkan Kemenkominfo melalui ‘Kita Bela Kita Beli’.