Training of Mentors dalam rangka peningkatan ekspor dan internasionalisasi UMKM, 6-7 Februari 2019. Foto: Kemenkop UKM.
Training of Mentors dalam rangka peningkatan ekspor dan internasionalisasi UMKM, 6-7 Februari 2019. Foto: Kemenkop UKM.

Surabaya, MNEWS.co.id – Kementerian Koperasi dan UKM fokus mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) naik kelas melalui penguatan daya saing agar mampu memasuki persaingan global. UMKM Indonesia yang sebagian besar baru mampu berkiprah di pasar lokal menjadi tantangan tersendiri meskipun mutu produknya tidak kalah dari produk luar negeri.

Untuk itu, Kemenkop UKM melalui Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran melakukan Training of Mentors dalam rangka peningkatan ekspor dan internasionalisasi UMKM, 6 – 7 Februari 2019 di Surabaya.

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Vicotria Simanungkalit mengatakan, untuk mewujudkan visi pengembangan UMKM butuh sinergi dan kolaborasi dari berbagai stakeholder, khususnya akademisi, peneliti, pendamping, pemerintah dan pelaku usaha itu sendiri.   

“Produk UMKM dipacu untuk mampu memenuhi kebutuhan pasar global karena masih belum in-line antara produk yang ditawarkan dengan permintaan pasar global. Banyak produk UMKM belum memiliki keunikan, standar kualitas belum terpenuhi dan kemasan produk yang kurang menarik. Di samping itu pengetahuan tatacara ekspor mandiri belum dipahami sehingga banyak pelaku UMKM yang mengekspor melalui pihak ketiga,” kata Victoria dalam keterangan tertulis dilansir dari Kementerian Koperasi dan UKM, Rabu (6/2/2019).  

Itu sebabnya, Kemenkop UKM melakukan pelatihan mentor bagi UMKM.  Dibutuhkan penguatan berjenjang hingga UMKM dapat menebus pasar global. Fungsi mentor nantinya akan menjadi pendamping untuk menerjemahkan permintaan pasar, standar produk, hingga tata cara ekspor.

Selanjutnya para peserta training akan tergabung dengan komunitas ASEAN Mentorship for Entrepreneurs Network (AMEN) salah satu proyek kerjasama ASEAN Coordinating Committee on Micro, Small and Medium Enterprises (ACCMSME) yang menjadi salah satu Priority Deliverables tahun 2019. Proyek ini digagas oleh Filipina dan akan diimplementasikan di seluruh negara anggota ASEAN.

Tujuan utama proyek ini adalah untuk membentuk suatu wadah bagi UKM untuk dapat mengakses 3M (Money, Market, and Mentorship) serta untuk meningkatkan kapasitas, produktivitas dan mendorong UKM untuk bisa naik kelas.

Pelatihan bagi para mentor ini diharapkan dapat membangun sinergi yang lebih baik antara pemerintah, pihak swasta, dan asosiasi maupun komunitas UMKM khususnya dalam menjembatani peluang bagi UKM Indonesia untuk dapat meningkatkan kapasitasnya dan berdaya saing dengan UKM di ASEAN maupun global.

Pelatihan diikuti oleh pembina UKM, dosen/akademisi, pengelola PKBL/CSR, konsultan/pendamping UKM, dan penggerak komunitas/asosiasi UKM dari 20 Kabupaten dan 20 Kota, dari 8 provinsi, dengan 2 provinsi di luar Pulau Jawa.