Ilustrasi. (Foto: Kementerian Keuangan)

Jakarta, MNEWS.co.id – Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan akan menggelar Gebyar Lelang UMKM pada 24 Maret 2022 mendatang. Pada gelaran itu ditargetkan 600 pelaku UMKM dan 2.000 produk dipasarkan melalui lelang.go.id.

Direktur Lelang DJKN, Joko Prihanto mengatatakan, telah menggaet sejumlah pihak pembina UMKM untuk mendorong banyaknya pelaku UMKM ikut dalam proses lelang ini. Tujuannya untuk memperluas jangkauan pasar bagi pelaku UMKM tanah air.

Melalui Gebyar Lelang Produk UMKM akan menggandeng mitra pembina UMKM, yang terdiri dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, Pusat Investasi Pemerintah, serta himbara.

“Kami targetkan ada 2.000 produk UMKM yang di lelang pada lelang.go.id. nanti milnimal 2 ribu produk kita targetkan dipasarkan melalui lelang.go.id melibatkan 600 pelaku UMKM yang nanti berasal dari mitra binaan UMKM yang disebutkan tadi,” ujarnya dikutip dari siaran pers Kemenkeu.

Gebyar Lelang UMKM ini akan melibatkan 271 pelelang, 71 Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), 134 pejabat lelang kelas II, 105 kantor pusat balai lelang, dan 57 kantor perwakilan balai lelang.

Joko optimistis melalui gelaran ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menyebut ini juga jadi dukungan terhadap gelaran G20 untuk menuju ekonomi inklusif.

“Saya optimis gebyar lelang UMKM akan semarak dan mudah-mudahan akan berdampak pada perbaikan ekonomi para pelaku UMKM dan pastinya ini akan mendukung juga agenda prioritas G20. Untuk mendorong inklusi keuangan digital dan keuangan UMKM,” tambah Joko.

Sementara itu, Joko tak menyebutkan target nominal yang didapat melalui Gebyar Lelang UMKM ini. Pihaknya baru menaruh target banyaknya produk UMKM dan pelaku UMKM yang ikut dalam gelaran ini.

“Dan untuk target UMKM kami sebenarnya setinggi-tingginya, paling tidak untuk capai hasil paling tinggi kan harus banyak pelaku UMKM nya. Makanya kita bidik jumlah produk dan pelakunya dulu dan berikan fleksibilitas lelangnya dulu. Pelaku UMKM nanti bisa tertarik apalagi nanti koordinasi pembina UMKM. Kami targetkan produk dan pelaku UMKM dulu. Kalau sudah banyak akan berdampak ke hasil lelangnya dulu,” pungkasnya.