Photo by Artem Bali from Pexels.
Photo by Artem Bali from Pexels.

Tangerang, MNEWS.co.id – Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) menyelenggarakan lokakarya “Peluang dan Potensi Ekspor Produk Pakaian Jadi Indonesia di Kanada” di Tangerang pada Rabu (13/3/2019).

Lokakarya yang dilaksanakan bersama Trade and Private Sector Assistance (TPSA) Project Kanada ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pelaku usaha pakaian jadi di wilayah Jabodetabek mengenai potensi ekspor produk pakaian jadi di pasar Kanada.

“Melalui lokakarya ini diharapkan para pelaku usaha produk pakaian jadi Indonesia dapat memperoleh pengetahuan tentang potensi pasar Kanada, cara menjalin kemitraan dengan calon buyers di wilayah Amerika Utara, dan strategi melakukan pemasaran produk ke pasar Kanada,” ungkap Direktur Jenderal PEN Arlinda dilansir dari siaran pers Kemendag.

Menurut Arlinda, pembekalan tentang informasi peluang dan potensi ekspor pakaian jadi di Kanada sangat diperlukan. Hal ini agar pelaku usaha mendapatkan sudut pandang yang baru dan lebih luas tentang pasar Kanada, khususnya produk pakaian jadi.

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan menambahkan, melalui lokakarya ini diharapkan pelaku usaha dapat menyerap informasi yang disampaikan oleh tenaga ahli dan mengimplentasikannya.

“Kemendag terus berupaya meningkatkan daya saing dan memperluas pangsa pasar produk ekspor lndonesia di pasar intemasional melalui kerja sama dengan pemangku kepentingan dan memanfaatkan tenaga ahli di bidangnya,” imbuh Marolop.

Lokakarya kali ini diikuti sekitar 100 orang peserta pelaku usaha pakaian jadi di wilayah Jabodetabek. Pada lokakarya kali ini, disampaikan juga testimoni dari salah satu pelaku usaha pakaian jadi yaitu PT Tiga Selaras Bersama yang telah mendapat bimbingan selama dua tahun dari TPSA Project.

Dalam lokakarya ini disampaikan gambaran pasar, tren konsumen pakaian jadi di Kanada, sistem peretail, label dan regulasi, harga pasaran, logistik, praktik bisnis, serta promosi. Dari lokakarya ini, diketahui bahwa konsumen Kanada umumnya menyukai desain yang simpel, tidak mudah kusut, berbahan ringan untuk pakaian kasual, berkualitas, dan sesuai kondisi empat musim yang dimiliki Kanada.

Selain itu, Kanada dapat menjadi pasar yang diperhitungkan, mengingat beberapa kota di Kanada memiliki banyak komunitas imigran muslim yang berasal dari Bangladesh, Pakistan, Timur Tengah, dan Libanon. Namun demikian, tren yang diminati untuk pakaian muslim di Kanada adalah desain yang lebih sederhana, seperti berwarna hitam. Menurut konsumen Kanada, desain pakaian muslim Indonesia dinilai terlalu banyak model dan dianggap terlalu mewah.

Ekspor produk pakaian jadi Indonesia ke Kanada selama periode 2014—2018 mengalami tren positif sebesar 5,55 persen. Pada tahun 2018, ekspor pakaian jadi ke Kanada tercatat sebesar USD 212,28 juta naik sebesar 13,19 persen dibanding tahun 2017 yang hanya sebesar USD 187,54 juta.

TPSA adalah proyek yang didanai Pemerintah Kanada melalui Global Affairs Canada (GAC) dan dilaksanakan oleh The Conference Board of Canada selama lima tahun. Tujuan proyek ini yaitu untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui intensifikasi perdagangan dan investasi dengan mendorong perdagangan antara Indonesia dan Kanada. Selain itu, juga untuk meningkatkan peluang dan kemitraan investasi dan perdagangan yang berkelanjutan antara kedua negara.