World Surf League (WSL) Champions Tour 2019 digelar di Pantai Keramas, Kabupaten Gianyar, Bali pada 13-25 Mei 2019. Foto: Kemenpar
World Surf League (WSL) Champions Tour 2019 digelar di Pantai Keramas, Kabupaten Gianyar, Bali pada 13-25 Mei 2019. Foto: Kemenpar

Gianyar, MNEWS.co.id – Kejuaraan selancar dunia atau World Surf League (WSL) Champions Tour 2019 yang digelar di Pantai Keramas, Kabupaten Gianyar, Bali pada 13-25 Mei 2019 diyakini berdampak positif bagi pariwisata di Tanah Air.

Hal ini dikarenakan selancar yang masuk dalam kategori sport tourism ini sangat bergengsi karena diikuti puluhan peselancar kelas dunia dari berbagai negara dunia.

Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata Indroyono Soesilo, saat pembukaan WSL Champions Tour 2019 mengatakan jutaan pasang mata akan melihat seperti apa keindahan pantai dan ombak yang bagus di Gianyar.

“Tahun lalu 5 juta orang melihat kejuaraan ini streaming dari berbagai dunia. dan tahun ini diperkirakan akan lebih. Per hari ini saja sudah satu juta orang yang liat,” kata Indroyono.

Indroyono juga mengungkapkan Kementerian Pariwisata sejak tahun 2017 mengembangkan potensi selancar di Tanah Air. Di tahun 2019 ini terdapat 10 turnamen Qualifying Series (QS) dan satu Champions Tour.

“Event berskala internasional ini mampu mengangkat citra Bali sebagai daerah tujuan wisata. Tahun ini merupakan yang ke-4, setelah event serupa tahun 2008, 2013, dan 2018,” ujarnya.

Ada tiga hal strategis terkait dukungan promosi Kemenpar di event ini, lanjut Indroyono. Pertama, penggemar selancar adalah wisatawan mancanegara (wisman) yang kebanyakan berasal dari Australia.

“Para surfer itu spendingnya 80 dolar AS per hari dengan lama tinggalnya minimal satu minggu. Mereka datang dengan keluarga, tim, bahkan fans,” katanya.

Mereka sudah menjadikan Bali sebagai the second home karena surfing. Mereka sudah familiar berselancar di ombak Kuta Bali.

“Market-nya sudah jelas, mereka sudah ke Bali. Sekarang tinggal diperkenalkan spot baru itu ke negaranya,” kata Indroyono.

Di kesempatan yang sama, perwakilan WSL Indonesia, Tipi Jabrik menambahkan, pantai Keramas dipilih sebagai lokasi pertandingan WSL World Championship Tour 2019 karena ombak yang baik dengan ditunjang infrastruktur yang memadai sesuai persyaratan yang diminta panitia lomba.

“Ke depan, saya berharap seluruh komponen menjaga kelestarian pantai agar kondisi ombak bisa tetap baik untuk mendukung pelaksanaan kejuaraan selancar,” ujarnya.