Perum Jamkrindo memberikan bantuan kepada petani kopi Bali di Kintamani, Bangli, Bali, Jumat (24/5/2019). Foto: Jamkrindo
Perum Jamkrindo memberikan bantuan kepada petani kopi Bali di Kintamani, Bangli, Bali, Jumat (24/5/2019). Foto: Jamkrindo

Kintamani, MNEWS.co.id – Perum Jamkrindo berkomitmen untuk membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kopi di Bali melalui bantuan bina lingkungan yang diberikan kepada mitra binaan unggulan petani kopi di Kintamani, Bangli, Bali, Jumat (24/5/2019).

“Kita harus berani bermimpi. Di Thailand ada perusahaan kopi yang menjual bijinya sekitar Rp15 juta per kilo. Saya yakin petani kopi di daerah ini juga bisa meningkatkan harga jualnya dari Rp90.000 jadi Rp1 juta,” ujar Direktur MSDM, Umum, dan Kepatuhan Jamkrindo Sulis Usdoko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (25/5/2019).

Untuk mencapai target tersebut, Sulis mengatakan pihaknya berkomitmen membantu memberikan edukasi, pelatihan serta pendampingan. Tim khusus bahkan akan dibentuk agar para petani kopi tersebut bisa meningkatkan pendapatannya.

Menurut Sulis, salah satu upaya mewujudkan mimpi tersebut adalah dengan penerapan sistem manajemen agar pengelolaan bisnis kopi para petani bisa tertata rapi.

Selain itu, ada prinsip 3K yang harus diterapkan oleh para mitra binaan unggulan tersebut, yakni Komitmen, peningkatan Kapabilitas, dan Konsistensi.

“Jangan sampai komitmennya hanya di mulut. Komitmen harus diresapi dan ditindaklanjuti,” ungkap Sulis.

Ketua Kelompok Tani Subak, Abian Wanasari Kenjung Gusti Ngurah Rupa mengaku sangat berterima kasih dengan komitmen dari Jamkrindo membantu kelompok taninya untuk bisa maju. terlebih, selain memberikan bantuan pinjaman lunak, perusahaan BUMN itu juga memberikan bantuan mesin “roasting” dan peralatan barista.

“Kami berharap juga diberikan pelatihan bagaimana cara memasarkan yang baik, sehingga produk kopi kami bisa terkenal di pasaran,” tegasnya.

Rupa menjelaskan, sebelum bantuan Jamkrindo diberikan kepada kelompok taninya, panen yang dihasilkan per hektar hanya menghasilkan sekitar 4 ton, namum saat ini panen kopinya bisa mencapai 6 ton.

“Kami sudah satu setengah tahun bekerja sama dengan Jamkrindo. Kami harapkan kerja sama bisa berlangsung terus,” pungkasnya.