Memanfaatkan produk susu lokal, komunitas pemuda di Kabupaten Magetan membagikan susu murni kepada warga yang melakukan isolasi mandiri. (Foto: Sukoco)

Magetan, MNEWS.co.id – Ikatan Pemuda Pemudi Peduli Desa (IP3D) di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, membagikan susu segar dari peternak sapi perah di Kampung Susu Lawu kepada warga yang melakukan isolasi mandiri (isoman).

Ketua IP3D Agus Suyanto mengatakan, pembagian susu segar dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh warga yang melakukan isolasi mandiri tetap bugar. Agus bersama pemuda lainnya membagikan susu kepada warga Desa Terung yang menjalani isolasi mandiri selama seminggu ini.

“Ini bentuk kepedulian kepada mereka yang melakukan isolasi, biar mereka tetap sehat,” kata Agus dikutip dari Kompas.

Tidak hanya susu segar, IP3D juga memberikan bantuan tempat cuci tangan dan cairan disinfektan agar warga yang melakukan isolasi bisa melakukan sterilisasi di rumahnya. IP3D juga memberikan bantuan masker kepada warga yang menjalani isolasi mandiri tersebut.

IP3D membagikan 35 liter susu murni di Desa Terung. Susu itu didatangkan dari sejumlah kampung susu di Magetan. Susu murni dari kampung susu Lawu itu diperah pukul 05.00 WIB. Susu tersebut diharapkan meningkatkan imun warga yang menjalani isolasi mandiri.

“Kalau beli yang kemasan mahal, yang ini susu asli baru diperah. Harapannya bisa meningkatkan imun,” ujar Agus.

Agus menambahkan bahwa dengan memanfaatkan susu dari peternak lokal untuk dibagikan kepada warga yang isolasi mandiri juga bisa memberdayakan masyarakat pada masa PPKM darurat.

Jika warga kesulitan mendapatkan susu kemasan yang semakin langka dan mahal, diharapkan warga memanfaatkan susu murni dari peternak lokal. “Harapannya warga melirik susu murni produk lokal,” tambahnya.

Menurutnya, IP3D akan meyalurkan susu segar dari peternakan lokal ke sejumlah warga yang isolasi mandiri di desa lainnya.  “Selain dari IP3D ada juga bantuan susu segar dari sejumlah donatur. Kita akan distribusikan secara berkala,” ungkap Agus.

Sementara itu, Sekretaris Desa Terung Dwi Puryani mengatakan, ada tujuh kepala keluarga yang menjalani isolasi mandiri di desanya. Mereka menjalani isolasi mandiri setelah dinyatakan reaktif berdasarkan tes antigen. “Sampai saat ini ada tujuh kepala keluarga yang menjalani isolasi mandiri,” pungkasnya.