Konferensi Pers Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2019, di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (9/12/19), (Foto: Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA)
Konferensi Pers Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2019, di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (9/12/19), (Foto: Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA)

Jakarta, MNEWS.co.id Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung menjelaskan bahwa pihaknya memiliki target nilai transaksi sebesar Rp8 triliun di Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2019. Acara ini akan diadakan pada 11-12 Desember 2019, dan target tersebut memiliki nilai yang lebih tinggi dari Harbolnas 2018 yaitu sebesar Rp6,8 triliun.

Event Harbolnas ini, kalau kita lihat kurvanya masih naik tapi landai. Bisa tercapai atau enggak? Kita yakin bisa karena ada extension, LinkAja ikutan dan sebagainya yang berpartisipasi. Biasanya benar-benar pure belanja online,” katanya dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (9/12/19).

Ignatius menambahkan, pihaknya tidak ingin berlebihan dalam menargetkan total transaksi tahun ini. Pasalnya, dari pengamatan IdEA kenaikan transaksi dalam perhelatan Harbolnas setiap tahunnya memang tidak terlalu tinggi.

Harbolnas 2019 menghadirkan 300 platform atau penjual yang mendaftarkan diri, namun hanya 235 platform yang lolos seleksi dan diizinkan mengikuti kegiatan Harbolnas 2019. Ignatius mengatakan, beberapa pelaku yang tidak lolos karena belum memenuhi kriteria, termasuk komitmen terhadap perlindungan konsumen yang melakukan transaksi.

Sementara itu, Agus Suparmanto selaku Menteri Perdagangan berharap, bahwa Harbolnas 2019 ini dapat mendorong produk lokal memiliki kesempatan yang lebih besar dalam perdagangan elektronik. ”Khusus 11 Desember 2019, semua promo ditujukan untuk semua produk lokal. Semua promo bisa dicek di harbolnas.idea.or.id,” katanya.

Agus menjelaskan bahwa potensi perdagangan elektronik pada ranah global diproyeksikan terus bertumbuh hingga mencapai US$6,53 triliun pada 2023. Sehingga perlu dimanfaatkan sebagai penguatan ekspor Indonesia.

“Melalui kolaborasi bersama, kita dapat mendukung peningkatan konsumsi produk lokal. Selain itu, melakukan penguatan ekspor Indonesia dengan perdagangan online sesuai keahlian kita masing-masing. Kementerian Perdagangan sangat optimis pertumbuhan ekspor Indonesia hingga dua digit pada tahun 2020 dapat terwujud,” kata Agus.