Generasi Muda Diharapkan Dapat Dorong Perkembangan UMKM
Ilustrasi. (Foto: myorangehr.com)

MNEWS.co.id – Pemerintah mengajak generasi muda turut menyosialisasikan berbagai kebijakan yang dicanangkan, termasuk program pembangunan berkelanjutan dengan cara, gaya, dan bahasa yang mudah dipahami sesama generasi muda. Salah satunya dengan berkontribusi dalam program prioritas digitalisasi pasar rakyat dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pada 2022, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan digitalisasi terhadap 1.000 pasar rakyat dan satu juta pedagang atau pelaku UMKM. Generasi muda diajak untuk menyosialisasikan program tersebut dengan cara, gaya, dan bahasa yang mudah dipahami sesama generasi muda.

Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan dalam acara Youth Talk dengan tema “Peran Generasi Muda Dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Era Digital” yang digelar secara virtual pada Jumat (26/8/2022).

“Saya dan jajaran di Kementerian Perdagangan siap berkolaborasi dan bersama-sama terjun langsung dalam mewujudkan target digitalisasi pasar rakyat tersebut melalui inovasi serta kreativitas generasi muda Indonesia. Saya berharap program digitalisasi pasar rakyat dan program digitalisasi UMKM juga bisa menjadi bagian dari kurikulum ‘Program Kampus Merdeka’ sehingga sinergi antara pemerintah dan akademisi lebih nyata manfaatnya bagi masyarakat,” ujarnya.

Kontribusi ekonomi digital Indonesia saat ini masih relatif kecil terhadap ekonomi nasional, namun tumbuh sangat pesat. Pada 2020, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai Rp632 triliun atau 4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional.

Sedangkan pada 2030, nilai tersebut diproyeksikan meningkat menjadi Rp4.531 triliun dan berkontribusi sebesar 18 persen terhadap PDB nasional.

Pada 2021, transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang sangat signifikan seiring dengan meningkatnya preferensi masyarakat dalam berbelanja daring. Pada periode ini, nilai transaksi e-commerce Indonesia mencapai Rp401 triliun, tumbuh 50,8 persen dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar Rp266 triliun.

Sementara, pada 2022, transaksi e-commerce diperkirakan mencapai Rp526 triliun. Selanjutnya, pada 2030, e-commerce business to business dan business to consumer diproyeksikan mencapai Rp1.908 triliun atau berkontribusi hampir 34 persen terhadap ekonomi digital Indonesia.

“Tingginya proyeksi kontribusi tersebut tentu tidak lepas dari meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia, terutama dari generasi muda. Hal ini menjadi potensi sekaligus peluang bagi generasi muda untuk berkontribusi lebih besar dalam perdagangan Indonesia sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,” terang Zulkifli.

Zulkifli mengungkapkan, Indonesia sedang mendapatkan bonus demografi. Pada 2021, jumlah populasi pemuda di Indonesia mencapai lebih dari 64 juta jiwa.

“Dengan hampir 80 persen dari populasi pemuda tersebut berada pada rentang usia 19 sampai 30 tahun, maka peran generasi muda sebagai agen perubahan untuk pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutanIndonesia tentu sangat penting,” jelasnya.

Zulkifli juga mengungkapkan, generasi muda memiliki peran sebagai agen perubahan untuk pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia. Program pembangunan berkelanjutan global yang diadopsi 193 negara di dunia termasuk Indonesia, telah menetapkan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan dan 169 target pembangunan untuk dapat dicapai pada 2030.

Tujuan tersebut, lanjutnya, didasarkan pada prinsip untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi, lingkungan hidup, serta pemenuhan hak asasi manusia secara adil dan merata. Pencapaian seluruh tujuan pembangunan berkelanjutan tersebut membutuhkan peran dan keterlibatan generasi muda Indonesia.

“Sebagai agen perubahan, generasi muda diharapkan dapat berkontribusi dan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendorong percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan pada 2030,” tandasnya.