Jakarta, MNEWS.co.id – Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) Yudho Giri Sucahyo menilai generasi muda dapat berperan menjadi promotor pengembangan UMKM untuk meningkatkan nilai jual produk di era digital. Selain itu juga berperan menjembatani para pelaku UMKM yang belum melek digital.
“Tidak semua UMKM punya kemampuan belajar teknologi dan di situlah generasi muda bisa hadir untuk menjadi jembatan antara pelaku UMKM dan menggunakan daya kreatifnya untuk menghadirkan produk dan jasa ke platform digital,” ujar Yudho.
Yudho menjelaskan Indonesia mengalami defisit talenta digital hingga 9 juta orang. Sementara itu, data dari StartupIndonesia.co menyebutkan 60 persen dari penduduk Indonesia saat ini berusia kurang dari 40 tahun atau dengan kata lain terdapat bonus demografi.
“Jadi bayangkan, talenta digital kita defisit tapi bonus demografi kita besar. Kalau bonus demografi ini kita bisa memanfaatkannya, Indonesia akan menjadi macan Asia 2024 dan itu tinggal dua tahun lagi,” ujarnya.
Ia menambahkan kini yang menjadi pekerjaan rumah bersama adalah bagaimana Indonesia bisa memanfaatkan bonus demografi, dan peluang besar tersebut sehingga tidak diambil oleh negara lain.
Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun lalu menyebutkan total pengguna internet sebesar 73,7 persen dari penduduk Indonesia. Dari 73,7 persen, 55 persen di antaranya masih berbasis di pulau Jawa dan 21 persen di pulau Sumatera. Hal tersebut, kata Yudho, membuka peluang ekonomi digital untuk dimanfaatkan sebaik mungkin.
Apabila pelaku UMKM ingin memanfaatkan teknologi digital untuk tujuan meningkatkan bisnis, setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan. Mulai dari literasi digital, ubah cara komunikasi, dan hadir di beberapa platform online sesuai dengan tingkat kematangan bisnis.
Ia juga menggaris bawahi pelaku UMKM harus mengubah cara berkomunikasi dan berinteraksi sesuai dengan segmen pelanggan yang akan dituju. Sebagai contoh saat ini milenial lebih akrab dengan platform Instagram dan TikTok, ketimbang generasi tua yang masih menggunakan WhatsApp dan Facebook.
Selain itu, para pelaku UMKM dapat membuat halaman website sendiri untuk mempromosikan produk serta jasanya dengan memanfaatkan nama domain-domain yang disediakan PANDI.
“Kalau ingin membuat situs web sendiri, PANDI sudah menyediakan BIZ.ID khusus untuk UMKM. Kalau sudah jadi perusahaan, nanti bisa ganti jadi co.id, dan sebagainya. Kalau personal bisa pakai my.id.,” pungkasnya.