Ilustrasi Digitalisasi. (Foto: Pakoles.com)

Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenkopUKM) Teten Masduki berharap, koperasi dan UMKM terus berlomba memperbaiki kualitas layanan dan produknya melalui sistem digital. Lewat cara ini, daya saing mereka akan terangkat dan akan banyak dilirik pasar.

Masuk ke dalam ekosistem digital saat ini juga membuat koperasi dan UMKM dapat memasarkan produknya secara cepat. Digitalisasi menjadi instrumen bagi koperasi dan UMKM untuk meningkatkan pelayanan, transparansi, akuntabilitas sehingga masyarakat yang menjadi anggota koperasi dapat terlayani dengan optimal dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Dalam kondisi pandemi Covid-19  UMKM yang mampu bertahan adalah yang terhubung dengan platform digital.  Teten mengatakan dari data yang didapatkan  penjualan di kuartal II 2020 pengguna platform digital meningkat 26% dibandingkan dengan tahun 2019.  Sedangkan yang tidak terhubung dengan platform digital mengalami penurunan omzet. Hal, ini menjadi tantangan untuk meningkatkan jumlah koperasi yang akan memanfaatkan platform digital.

Pemerintah menargetkan jumlah UMKM yang dapat masuk dalam ekosistem digital mencapai 20 persen dari total UMKM yang jumlahnya mencapai 60,4 juta unit. Sementara koperasi masuk ekosistem digital baru sekitar 906 koperasi atau 0,73 persen dari 123 ribu koperasi aktif.

Menurut survey Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi penggunaan internet pada 2019 mencapai 196,71 juta dari total populasi penduduk Indonesia 266,1 juta orang. Jumlah itu tumbuh 8,9 persen dibandingkan 2018. Jumlah pengguna internet ini diyakini terus bertambah sampai sekarang.

McKinsey memproyeksikan pasar e-commerce Indonesia pada 2022 akan tumbuh menjadi 55 hingga 65 miliar dolar AS atau sekitar Rp808 triliun hingga Rp955 triliun.