Pelaku usaha perempuan. (Foto: Angga Yuniar)

Jakarta, MNEWS.co.id – Berdasarkan laporan dari Bank Indonesia tahun 2018, sebanyak 37 juta atau 60% dari sekitar 60 juta UMKM yang ada Indonesia merupakan usaha kecil yang dipimpin oleh perempuan.

Meski memiliki persentase lebih banyak, data dari The World Bank Global Index tahun 2017 menunjukkan bahwa akses perempuan terhadap inklusi keuangan 7% di bawah laki-laki, sedangkan menurut data Global Woman Financial Literacy Index, akses keuangan perempuan di Indonesia 4% di bawah laki-laki.

Banyak hal yang menghambat perempuan dalam mencapai inklusi keuangan dan akses ke layanan keuangan, diantaranya budaya dan kelembagaan, tingkat melek huruf dan pendidikan yang rendah, peraturan perundang-undang dan praktik yang masih diskriminatif, dan kendala waktu.

Kurangnya inklusi dan akses ini menghambat partisipasi para perempuan dalam perekonomian, menghalangi mereka untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, kesejahteraan keluarga serta komunitas. Inklusi keuangan sangat penting tidak hanya bagi individu, tetapi juga bagi sebuah usaha untuk berkembang. Penggunaan layanan keuangan digital (yang ditawarkan oleh lembaga keuangan formal) kepada perempuan pengusaha kecil juga masih sangat rendah.

Pemerintah Indonesia menyadari pentingnya memahami dimensi gender dari inklusi keuangan dan mencanangkan Strategi Nasional Keuangan Inklusif. Strategi ini bertujuan untuk mengatasi kesenjangan gender dengan mengembangkan program dan intervensi yang secara khusus menargetkan perempuan yang tidak memiliki rekening bank dan tidak memiliki akses terhadap layanan perbankan lain.

Pada 9 Juni 2020, Pemerintah mencanangkan Strategi Nasional Keuangan Inklusif-Perempuan (SNKI-P), yang bertujuan untuk mendorong akses keuangan bagi perempuan Indonesia dengan mengakomodasi berbagai kebutuhan, minat, dan latar belakang para perempuan.

Menjawab tantangan tersebut, Citi Indonesia bekerja sama dengan Mercy Corps Indonesia untuk meningkatkan inklusi keuangan bagi pengusaha perempuan di Malang, khususnya dalam mengakses layanan keuangan berbasis digital melalui program SEED 4 Women.

Program ini diluncurkan oleh Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Batara Sianturi selaku CEO Citi Indonesia dan Ade Soekadis selaku Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia.

Ade Soekadis (Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia), Teten Masduki (Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia), dan Batara Sianturi (CEO Citi Indonesia) dalam peluncuran program SEED 4 Women. (Foto: Dok/Citi Indonesia)

Teten menjelaskan jika inklusi dan akses keuangan bagi pelaku usaha perempuan harus mendapat perhatian secara khusus.

Ia mengatakan jika pihaknya (Kemenkop UKM) tidak ingin UMKM hanya sekadar memenuhi kebutuhan rumah tangga atau hanya sebagai bumper ekonomi nasional.

“Pemerintah saat ini ingin menjadikan UMKM khususnya yang dipimpin oleh perempuan naik kelas. Dengan program ini, nantinya diharapkan masalah akses pembiayaan, masalah pemasaran, hingga pengembangan SDM UMKM dapat kita kolaborasikan bersama,” ujar Teten dikutip dari siaran pers Citi Indonesia.

Ade Soekadis, Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia mengatakan, setelah berhasil melaksanakan berbagai program kewirausahaan yang bersinggungan langsung dengan UMKM, pihaknya dan Citi Indonesia melihat bahwa pelatihan dan pendampingan sangat dibutuhkan oleh UMKM, terlebih dalam hal literasi keuangan untuk para pengusaha perempuan. 

Tujuannya adalah tidak hanya membekali bisnis milik perempuan ini dengan keterampilan dan pengetahuan untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk dapat berkembang di era serba digital seperti saat ini.

“Oleh sebab itu, Mercy Corps Indonesia berupaya untuk terus mendorong UMKM, khususnya UMKM yang dipimpin oleh perempuan agar lebih memahami tentang literasi keuangan serta dapat menjangkau akses inklusi keuangan,” kata Ade dalam sambutannya.

Pada kesempatan yang sama, Batara Sianturi, selaku CEO Citi Indonesia mengatakan bahwa pihaknya merasa bangga dapat bermitra dengan Mercy Corps Indonesia melalui SEED4Women karena program ini dapat membantu para pengusaha perempuan dalam memanfaatkan akses layanan keuangan berbasis teknologi digital untuk memajukan usahanya.

“Hal ini juga sejalan dengan komitmen Citi untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan masyarakat di mana kami beroperasi, serta berperan aktif dalam upaya kesetaraan gender,” lanjut Batara.

Di kesempatan sebelumnya, Citi Indonesia dan Mercy Corps Indonesia sudah menjalin kerja sama dalam agenda Global Community Day yang bertajuk “Webinar Series Festival for Women-led Small Entrepreneurs.”

Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 10 Juni 2022 tersebut diselenggarakan secara hybrid (offline dan online) serentak di 4 kota besar, yakni Malang, Bandung, Surabaya, dan Solo.

Sedangkan, pada tanggal 13, 15, 17 Juni 2022, Webinar Series Festival for Women-led Small Entrepreneurs dilaksanakan secara online melalui Zoom dan diikuti oleh peserta dari berbagai kota, diantaranya Kota dan Kabupaten Malang, Denpasar, Bandung, Bogor, Yogyakarta, Solo, Batam, Binjai, Kupang dan Semarang.

Dari kerja sama yang dilakukan antara Citi Indonesia dan Mercy Corps Indonesia, diharapkan dapat ikut serta berperan aktif dalam memajukan UMKM Indonesia khususnya usaha yang dipimpin oleh perempuan melalui peningkatan akses ke layanan keuangan digital dan pendampingan digital.