Ilustrasi Aplikasi Mobile CIMB Niaga. (Foto: dok. CIMB Niaga)

Jakarta, MNEWS.co.id – PT Bank CIMB Niaga Tbk terus mengembangkan layanan digitalnya, dengan memudahkan nasabah usaha kecil menengah (UKM), baik yang ingin mengajukan pinjaman (lending) maupun membuka rekening tabungan dan giro dengan lebih cepat.

Di saat pandemi banyak UKM terdampak, namun kebutuhan nasabah terhadap layanan perbankan digital semakin meningkat. Para pelaku usaha memerlukan dukungan agar bisnis yang dikelola tetap berjalan lancar.

Head of Small Medium Enterprise CIMB Niaga Tony Tardjo mengatakan, upaya tersebut dilakukan sebagai komitmen CIMB Niaga untuk tetap memberikan customer experience yang baik kepada nasabah UKM, meskipun dalam situasi yang masih menantang.

Saat ini nasabah membutuhkan dukungan perbankan yang optimal untuk mendukung kegiatan usaha agar terus berjalan secara berkelanjutan. “Karena itu, kami terus berupaya memberikan layanan yang lebih cepat, tepat, dan fleksibel kepada nasabah,” kata Tony.

Tony menjelaskan, bagi nasabah UKM yang membutuhkan kredit atau ingin membuka rekening tabungan dan giro dapat menghubungi CIMB Niaga melalui platform digital sehingga nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang. Adapun penggunaan digital saat sekarang penting guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Di sisi lain, PT Bank CIMB Niaga Tbk atau CIMB Niaga (BNGA) melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp1,1 triliun pada kuartal pertama 2020. Pencapaian itu naik sebanyak 11,8 persen year-on-year (yoy) dan menghasilkan earnings per share Rp42,33.

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan di tengah kondisi yang menantang akibat pandemi covid-19, CIMB Niaga berhasil meraih pertumbuhan laba bersih dua digit untuk kuartal I-2020. Pertumbuhan laba bersih sebesar 11,8 persen yoy terutama didukung pendapatan non bunga atau Non Interest Income (NoII) sebesar 11,5 persen yoy.

“Dan penurunan pada biaya operasional sebesar 2,7 persen yoy. Hasilnya, rasio cost to income turun menjadi di bawah 48 persen,” kata Tigor.

Dana murah (CASA) tumbuh 18,8 persen yoy dan berkontribusi terhadap pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 6,3 persen yoy. Sementara rasio Loan Loss Coverage (LLC) meningkat menjadi 191,13 persen, dan biaya provisi naik menjadi 8,7 persen yoy.