
Malang, MNEWS.co.id – Pohon Natal setinggi 2,5 meter terpampang di sebuah hotel berbintang di Kota Malang, Jawa Timur. Pohon Natal ini berhiaskan sejumlah produk makanan khas Malang Raya hasil kreasi pelaku UMKM.
Pohon Natal dari susunan tanaman hias dan aneka makanan khas ini menjadi daya tarik di hotel kelas premium di kawasan Kota Malang tersebut. Pohon Natal ini seperti pada umumnya ada ornamen khas seperti sinterklas, pohon cemara, dan lampu aneka warna.
Tetapi yang membedakan yakni adanya sejumlah produk makanan ringan, camilan khas seperti keripik apel, sambal, keripik tempe, hingga tanaman turut menjadi hiasan pohon Natal ini. Produk-produk ini berasal dari 10 pelaku UMKM di Malang Raya yang coba diberdayakan oleh pihak hotel.
Beberapa tamu dan masyarakat yang datang berkunjung di kawasan Jalan Raden Panji Suroso, tak mau melewatkan momen berfoto dengan latar belakang pohon natal tersebut.
General Manager Grand Mercure Hotel Malang, Sugito Adhi mengatakan pihaknya sengaja melibatkan produk UMKM untuk menghiasi pohon Natal yang akan dipamerkan hingga awal tahun 2022. Apalagi para produk UMKM ini merupakan pelaku usaha yang bisnisnya terdampak selama masa pandemi.
“Kami sengaja membuat pohon Natal yang dibuat dari bahan-bahan teman-teman UMKM, dan ekonomi kreatif kenapa demikian karena kami hadir harus komitmen dengan komunitas sekitar di antaranya membantu teman-teman UMKM dan ekonomi kreatif,” kata Sugito.
Sugito berharap dengan mengenalkan UMKM khas Malang Raya, dapat membantu memasarkan produk mereka. Apalagi selama momen Nataru, terjadi kenaikan okupansi hotel hingga 60 persen di tengah pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal ini menjadi angin segar bagi pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Malang Raya.
“Kami perlu menggandeng biar mereka di masa pandemi, dan sekarang juga bisa terbantu, produk mereka bisa dikenalkan ke tamu-tamu kami pastinya juga menambah income mereka biar tambah kuat. Jadi berfungsi berguna juga untuk temen-temen UMKM di Malang Raya jadi kita bisa membantu untuk memasarkan produk, jadi bisa berfungsi produk. Membantu memasarkan juga,” katanya.
Tak hanya sekadar dipamerkan saja, Sugito menyebut produk makanan khas Malang hingga tanaman hias tersebut juga bisa dibeli oleh para tamu. Bahkan beberapa produk disebutnya telah ada yang laku terjual dan diganti dengan produk UMKM lainnya.
“Tanaman dan barang ini boleh dibeli sama tamu-tamu kami dan teman-teman juga banyak yang minat dan membeli. Total ada 10 UMKM yang kami pamerkan produknya, termasuk tanaman hias dari Batu yang mungkin jarang ada sebelumnya,” ungkapnya.
Ia menambahkan bila beberapa produk UMKM yang ada sudah terjual, maka pihaknya akan langsung mengganti dengan produk yang baru. Harapannya seluruh produk khas Malang ini bisa laku terjual.
“Produk berotasi sesuai dengan masa waktunya, dan juga kalau ada yang terjual. Ada yang beli kita tukar lagi jadi berotasi terus begitu,” katanya.