Bupati Gianyar I Made Mahayastra dan Gubernur Bali I Wayan Koster saat meresmikan Pasar Seni Sukawati, Rabu (10/2/21). (Foto: dok. Pemkab Gianyar)

Gianyar, MNEWS.co.id – Dalam rangka memajukan perekonomian UMKM, terutama para pekerja seni dikala pandemi, Bupati Gianyar I Made Mahayastra Meresmikan Pasar Seni Sukawati yang sebelumnya direvitalisasi, Rabu (10/2/21).

Dalam peresmian tersebut, turut dihadiri oleh Gubernur Bali I Wayan Koster dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali. “Saat ini, revitalisasi beberapa lokasi di pasar ini sudah rampung dan siap beroperasi. Tentu kita tahu ya, pasar ini merupakan pasar seni yang banyak dilirik oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara,” ujar Mahayastra dikutip dari Berita Satu.

Pembangunan Pasar Seni Sukawati Blok A dan Blok B difasilitasi dengan ruang pengelola, ruang laktasi, ruang tunggu, ruang informasi, pos kesehatan, bank, KUD, LPD, PAUD, ruang pompa, ground tank, ruang MEP, area bermain anak, toilet difabel, toilet pria dan wanita, lift, tangga, dan tangga darurat.

“Total ada 810 unit kios yang disewakan. Diprioritaskan produk industri kecil menengah asli Gianyar. Supaya pengrajin Gianyar betul dapat tempat jualan disini. Meningkatkan perekonomian masyarakat Gianyar,” tambahnya.

Mahayastra bersyukur pembangunan pasar dapat terlaksana dan selesai dengan tepat waktu meskipun dalam kondisi seperti ini. Disamping itu, ia juga berharap adanya standarisasi harga yang telah ditetapkan, sehingga dapat menguntungkan para pedagang.

“Dan sekarang orang melihat dengan bangga telah berdiri pasar idaman masyarakat Bali, masyarakat Gianyar. Pasar yang dapat menampung mungkin ribuan pedagang di sini, nantinya kita berharap mereka bisa meningkatkan taraf hidupnya dan bangga berjualan di sini,” ungkap Mahayastra.

Hal yang sama juga diungkapkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang turut melaksanakan percepatan pembangunan rehabilitasi atau renovasi prasarana dan sarana pasar rakyat, salah satunya Pasar Seni Sukawati ini. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan revitalisasi pasar tersebut tetap mengedepankan arsitektur kearifan lokal Pulau Bali.

“Revitalisasi Blok A dan Blok B Pasar Seni Sukawati direvitalisasi sejak November 2019 hingga Desember 2020, dengan biaya APBN sebesar Rp 81,10 miliar,” ungkap Basuki.