Ilustrasi UMKM. (Foto: Liputan 6)

Jakarta, MNEWS.co.id – Ketua Asosiasi UMKM Indonesia, Ikhsan Ingratubun memaparkan kondisi pelaku UMKM di perkotaan menjelang lebaran Idulfitri mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Diperkirakan bisnis UMKM perkotaan selama bulan Ramadan naik hingga 50 persen.

“UMKM di perkotaan mulai naik, peningkatannya luar biasa bisa sampai 40 persen sampai 50 persen,” ungkap Ikhsan dilansir dari Merdeka.

Ikhsan mengatakan kondisi tersebut tidak terlepas dari berbagai upaya pemerintah dalam penanganan Covid-19. Beberapa diantaranya vaksinasi yang sudah gencar dilakukan sejak awal tahun dan sosialisasi protokol kesehatan.

“Sekarang orang percaya dengan cara pemerintah menangani pandemi karena vaksinasi telah dilaksanakan,” ujarnya.

Apalagi, kebijakan pembatasan mobilitas manusia yang diterapkan saat ini PPKM bukan lagi PSBB. Adaptasi kebijakan ini dinilai sangat berpengaruh terhadap kondisi pelaku UMKM. Lain halnya dengan UMKM di pedesaan. Ikhsan menyebut selama pandemi Covid-19, pelaku UMKM di pedesaan tidak mengalami dampak penurunan separah di perkotaan. Meski begitu, program vaksinasi yang sudah sampai di daerah turut memberi andil dalam peningkatan transaksi pelaku UMKM di daerah.

“Kalau UMKM pedesaan ini tidak ada perbedaan dengan tahun lalu, tapi ada kenaikan transaksi setelah vaksin dilakukan sekitar 20 persen sampai 30 persen,” ungkap Ikhsan.

Menurutnya, kebangkitan UMKM akan berbanding lurus dengan penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah. Ia meminta pelaku UMKM memanfaatkan momentum menjelang lebaran ini untuk memperbaiki keadaan.

Ia  berharap, peningkatan bisnis selama bulan Ramadan ini akan terus berlanjut pasca lebaran. Terlebih saat ini pemerintah melarang adanya mudik lebaran. “UMKM di kota ini bsia memanfaatkan peluang dengan baik untuk pemulihan bisnisnya setelah lebaran,” pungkasnya.