Kepala Perwakilan Bank Indonesia Singapura Ramdhan Deny dalam seminar acara FESyar Indonesia 2019 di Grand City, Surabaya, Jumat (8/11/19). (Foto: Astrid Faidlatul Habibah)
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Singapura Ramdhan Deny dalam seminar acara FESyar Indonesia 2019 di Grand City, Surabaya, Jumat (8/11/19). (Foto: Astrid Faidlatul Habibah)

Surabaya, MNEWS.co.id – Produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia sudah mempunyai kualitas yang tak bisa diragukan, oleh karena itu bukan tidak mungkin bila produk-produk kreasi UMKM Indonesia dapat menembus pasar internasional. 

Ramdhan Deny selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Singapura mengatakan ada beberapa tantangan yang masih dihadapi UMKM saat memasuki pasar internasional. “Harga yang ditawarkan oleh UMKM Indonesia masih dinilai kurang kompetitif, dibandingkan produk serupa dari kawasan Asia,” kata Ramdhan di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/11/19). 

Ramdhan mengatakan tantangan selanjutnya adalah kelengkapan mengenai detail informasi produk dalam standar internasional. Ketika sudah masuk ke pasar internasional, maka UMKM harus memperhatikan informasi produk sesuai dengan ketentuan negara yang dituju.

Ketiga, UMKM harus menghadapi penjajakan minat dan peluang pembeli (buyer) potensial. Ini merupakan tindak lanjut ketika pelaku usaha berpartisipasi dalam event promosi investasi yang diselenggarakan. Keempat, untuk membantu UMKM siap dalam mengekspor produk, maka regulator pun harus memainkan peran penting. Oleh karena itu regulator perlu memberikan dukungannya kepada UMKM.

Selanjutnya yang terakhir, perlu ada dukungan dari agregator, baik dari pihak eksportir maupun importir untuk percepatan ekspor produk UMKM ke pasar internasional. Ramdhan menambahkan, pihaknya pun telah melakukan sejumlah langkah untuk membantu UKM menembus pasar Singapura. “Ketika sudah memasuki Singapura, maka menjadi nilai tambah tersendiri bagi pelaku usaha,” kata Ramdhan.

Kantor Perwakilan BI Singapura, imbuhnya, telah melakukan strategi pentahapan produk UMKM Indonesia untuk memasuki pasar Singapura.  Pertama, memberikan banyak kesempatan kepada UMKM bertemu dengan International Potentian Buyer. Caranya dengan melakukan berbagai pelatihan dan pertemuan dengan para buyer. Kedua, memfasilitasi Business Matching antara UMKM terpilih dengan International Potential Buyer.

Selanjutnya memonitor tindaklanjut tahap pertama dan kedua, termasuk memfasilitasi komunikasi lanjutan antara UMKM tertentu dengan Potential Buyer tertentu guna mempercepat realisasi transaksi.

“Pada intinya, UMKM diharapkan memiliki produk yang unik, bagus dan berkualitas, rajin ikut pameran, rutin melakukan kontak dengan buyer, serta sabar untuk melewati setiap prosesnya,” kata Ramdhan.