Ilustrasi UMKM Binaan Bank BRI. (Foto: Bank BRI)

Jakarta, MNEWS.co.id – Mempromosikan produk Indonesia ke pasar internasional menjadi salah satu fokus PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Bank yang fokus pada segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ini konsisten memberikan dukungan bagi pelaku usaha untuk naik kelas.

Sebagai langkah nyata dalam mewujudkan UMKM go global, BRI terus mendorong produk lokal hasil karya anak bangsa untuk menembus pangsa pasar yang lebih luas. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan volume ekspor.

Kali ini BRI kembali menghadirkan UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021 sebagai ajang pameran industri kreatif yang unik. Pameran ini digelar secara virtual dan menampilkan 500 UMKM yang berhasil lolos dalam proses kurasi.

Salah satu peserta UMKM yang berhasil menembus pangsa pasar luar negeri adalah PT Siger Jaya Abadi. Pria bernama Yoga Sadana sebagai pemilik, mengawali usahanya karena berangkat dari kegemaran akan hidangan laut.

Tinggal di wilayah Lampung, Yoga menilai sumber daya alam di sekitarnya kaya akan potensi hasil laut. Ia pun mendirikan Siger Jaya Abadi pada tahun 2011, yang menghasilkan produk olahan daging rajungan hasil pasteurisasi. Daging tersebut dijual dalam kemasan kaleng dan didistribusikan di domestik maupun luar negeri.

Sumber rajungan ini didapatkan dari Medan, Bangka Belitung, Lampung, Jawa, Kalimantan, dan Papua. Keunggulan produk Siger Jaya Abadi terlihat dari kemurniannya yang berasal dari alam, tidak dicampur bahan pengawet apapun sehingga rasa, warna, tekstur masih original.

Rajungan yang diproses hanya memisahkan sel dan cangkang, kemudian dikemas dalam kaleng. Pengemasan ini bertujuan agar produk bisa langsung disantap oleh konsumen. Adapun sistem produksi pasteurisasi dipakai untuk mempertahankan keaslian dari produk, mulai dari pemanasan hingga pendinginan dengan suhu dan waktu tertentu.

Dalam acara UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2021, Yoga sebagai perwakilan peserta menyampaikan, pihaknya berterima kasih mendapat tambahan bekal wawasan dan pengetahuan dalam kegiatan tersebut.

Volume ekspor Siger Jaya Abadi saat ini mencapai kurang lebih 1 kontainer per bulan. Direktur Marketing Siger Jaya Abadi, Ardyanto mengungkapkan, tahun ini ada kenaikan bahan baku mencapai 220% yang terjadi sejak Juli 2020.

“Dari sisi pendapatan, Siger Jaya Abadi berhasil mencatatkan revenue sebesar 5-7 juta dolar AS, atau setara Rp71 juta – Rp99 juta per tahun,” ujarnya.

Untuk market penetration, selama ini perusahaan berfokus pada produk pasteurized crab. Ia pun menargetkan exponential growth 2021 di AS mencapai 5 kontainer per bulan. Target ini dilakukan secara bertahap dengan joint operation bersama perusahaan yang dinilai kuat di sisi supply.

Sementara dari sisi market development, lewat produk yang sudah eksis, Siger Jaya Abadi akan merambah ke Kanada dan Asia Timur, melalui kerja sama dengan mitra yang memiliki akses langsung ke food services/retail.

Perusahaan ini juga berekspansi ke produk diversifikasi, seperti crab sambal, crab mayo/dip, dan pasteurized shrimp yang akan dipasarkan di dalam negeri. Kemudian pangsa pasar luar negeri antara lain Korea Selatan, China, Taiwan, Hong Kong, dan Indonesia. Terkait diversifikasi, lanjut Ardyanto, kerja sama joint operation tersebut untuk komoditas lobster, gurita, dan cumi-cumi di samping produk rajungan/blue swimming crab.