Koperasi Kerta Semaya Samaniya (KSS) berhasil menembus pasar kakao dunia. Foto: Kemenkop.
Koperasi Kerta Semaya Samaniya (KSS) berhasil menembus pasar kakao dunia. Foto: Kemenkop.

Jembrana, MNEWS.co.id – Desa Nusasari, di Kabupaten Jembrana, Bali, Koperasi Kerta Semaya Samaniya (KSS) berhasil menembus pasar kakao dunia. Komoditas kakao produksi para petani di Bumi Mekepung ini telah mendapat pengakuan dari lembaga uji mutu internasional.

Keberhasilan koperasi yang berdiri tahun 2006 ini tidak mudah. Koperasi KSS pernah menelan “pil pahit” karena buah kakao di lahan seluas 600 ha diserang hama yang menyebabkan kerugian besar. Ketua Koperasi KSS, Ketut Wiadnyana tidak membiarkan koperasi terpuruk karena masalah tersebut.

“Koperasi Kerta Semaya Samaniya  didirikan dengan tujuan menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga setempat, meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Harus ada semangat perubahan sehingga koperasi terus maju,” kata Ketut Wiadnyana dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/6/2019). 

Upaya melakukan perbaikan mutu dan target menembus pasar ekspor mendorong Koperasi KSS meningkatkan kompetensi. Koperasi KSS kerap mengikuti bimbingan teknis yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan UKM. Selain itu, koperasi juga mengikuti program Kakao Lestari yang berujung diraihnya sertifikat UTZ pertama di Indonesia, yaitu serifikasi halal kakao berkelanjutan yang diakui secara internasional.

“Sertifikasi UTZ yang mengadopsi sistem berkelanjutan, mampu menempatkan posisi tawar kakao semakin kuat dalam mata rantai produksi sampai dengan pemasaran,” kata Ketut.

Dampak dari sertifikasi tersebut, Koperasi KSS berhasil mengekspor produk kakao fermentasi ke beberapa negara seperti Perancis, Finlandia dan Jepang.

Selain itu, biji kakao fermentasi dari Jembrana ini juga mendapatkan pengakuan “Cacao of Excellence” yang diselenggarakan oleh Biodiversity International yang didukung oleh Salon Du Chocolat di Paris tahun 2017.

Saat ini, koperasi memiliki luas lahan sebesar 619 ha yang dikelola oleh koperasi dengan menargetkan produksi pada tahun ini sebanyak 75-100 ton.

Koperasi KSS juga melakukan kerjasama bidang pemasaran dengan PT. Cau Coklat Internasional yang merupakan buyer kakao fermentasi bersertifikat organik. Hasil kerjasama tersebut, pada tahun 2018, PT Cau Coklat Internasional menjamin tersedianya pasar yang berkelanjutan bagi biji kopi fermentasi yang dihasilkan oleh Koperasi Kakao Kerta Samaya Samaniya.

Tercatat, omzet koperasi KSS pada 2017 sebesar Rp 1,75 miliar kemudian meningkat menjadi Rp 1,82 miliar pada 2018. Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya kini menjadi koperasi kebanggaan bagi daerah Jembrana, Bali yang berbasis kemasyarakatan dan gotong royong.