Jakarta, MNEWS.co.id – PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha mencatatkan penyaluran pendanaan di 2019 yang tumbuh hingga lebih dari 2 kali lipat, dengan nilai akumulasi pendanaan mencapai Rp1,8 triliun. Jumlah penerima pendanaan Amartha meningkat menjadi 380.000 mitra. Tingkat rasio kredit bermasalah (NPL) Amartha terjaga di bawah 1%, dengan nilai riil 0,8%.
Pendiri dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, mengatakan bahwa Amartha menerapkan 3 lapis mitigasi risiko kredit macet. Pertama, melalui skema pendampingan langsung para Mitra Amartha oleh petugas lapangan Amartha (Business Partner Amartha) dalam pertemuan majelis mingguan.
“Kedua, penggunaan sistem kredit skoring dan teknologi machine learning yang dikhususkan untuk segmen usaha mikro di pedesaan. Serta, asuransi pendanaan bekerja sama dengan perusahaan penjamin kredit,” kata Andi.
Pertumbuhan signifikan pendanaan Amartha di 2019 dipengaruhi oleh ekspansi Amartha ke sebagian Sulawesi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat, serta sebagian Sumatera seperti Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Jambi. Selain itu, meningkatnya kepercayaan dan antusias masyarakat pada Amartha berdampak pada bertambahnya jumlah pendana Amartha yang mencapai 100 ribu pengguna dari provinsi Aceh hingga Papua, dengan 3 provinsi pendana terbanyak dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
“Di 2020, Amartha menargetkan untuk meningkatkan penyaluran lebih dari yang sudah dicapai 2019. Selain itu, Amartha akan berfokus untuk terus berekspansi ke seluruh wilayah Indonesia dengan menjaga pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan dan menguntungkan,” katanya.
Amartha sebagai pionir fintech p2p lending berkomitmen untuk mengedepankan inovasi dengan meluncurkan berbagai produk dan program beyond lending untuk mitra dan pendana Amartha di 2020. Amartha akan merilis layanan keuangan digital tambahan bagi mitra Amartha. Serta berbagai produk investasi bagi pendana Amartha, bekerja sama dengan perusahaan aset manajemen dan perbankan guna meningkatkan customer experience yang lebih baik.