Ilustrasi Halal. (Foto: Shutterstock)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pemerintah mematok target yang tak tanggung-tanggung untuk menjadi produsen halal terbesar dunia pada tahun 2024.

Target tersebut kembali disampaikan Wakil Menteri Agama Zainud Tauhid, sejalan dengan apa yang sering disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin selaku Ketua Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah.Zainud Tauhid yang juga menegaskan bahwa Kementerian Agama optimistis Indonesia bisa mencapai target tersebut.

Berdasarkan data OIC Economy Outlook 2020, kata Zainud, Indonesia sudah menempati urutan ke-5 di antara negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI), sebagai pengekspor produk muslim.

“Dengan berbagai potensi produk halal yang dimiliki, kita patut optimistis menjadi yang pertama. Kemenag akan terus akselerasi infrastruktur dalam mendukung terwujudnya Indonesia sebagai pusat produsen produk halal di 2024,” jelas Zainud dalam webinar membahas sertifikasi halal, Rabu (1/9/2021).

Optimisme itu, lanjut Zainud, juga diperkuat lewat keberadaan aturan sapu jagat, Undang-undang Cipta Kerja. Implementasi beleid teranyar pemerintah dalam jaminan produk halal yakni lewat kemudahan mengurus perizinan usaha dan sertifikasi halal.

Menurut Zainud, sejak sertifikasi halal berjalan sepanjang setahun belakangan, jumlah UMKM yang mengurus izin mengalami lonjakan signifikan. Terlebih lagi, aturan ini memastikan bahwa sertifikasi halal untuk UMKM tidak dikenakan biaya.

Undang-undang itu, diklaim juga mengharuskan adanya penyederhanaan regulasi. Termasuk juga limitasi pengurusan izin yang diharuskan paling lama 21 hari sejak diurus oleh pelaku usaha.

“Kerja sama internasional juga menjadi konsen penting sebagai jalur penerimaan sertifikat halal dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produk halal global,” pungkas Zainud Tauhid.