Ilustrasi. Foto: Pexels
Ilustrasi. Foto: Pexels

Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama pemangku kepentingan berupaya meningkatkan kolaborasi dalam Gerakan 1000 Startup Digital. Gerakan untuk mendorong pengembangan perusahaan rintisan digital yang diinisiasi sejak tahun 2016 itu ditargetkan untuk menyiapkan ekosistem ekonomi digital agar Indonesia menjadi Energi Digital Asia.

“Momentum peringatan kebangkitan nasional tahun ini, kami jadikan upaya membangun ekosistem digital agar startup bisa tumbuh. Dengan penampilan baru kita akan rilis Ignition Nations, Kobarkan Bangsa!” jelas Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo (Aptika), Semuel Abrijani Pangerapan, dalam Konferensi Pers Program The Next 1000++ Digital Startups di Press Room Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (20/05/2019) petang.

Menurut Dirjen Semuel,  gerakan bersama atau gotong royong ini menargetkan untuk membangkitkan ekosistem ekonomi digital agar dapat mewujudkan Indonesia sebagai Energi Digital di Asia.

“Ini sinergi antar semua pihak, untuk menyatukan beberapa kegiatan yang diinisiasi oleh operator telekomunikasi, komunitas, co-working space, akademisi termasuk lembaga pemerintah,” tuturnya seraya menambahkan bahwa peluncuran gerakan secara resmi akan berlangsung serentak di beberapa kota direncanakan berlangsung pada tanggal 22 Juni 2019. 

Konferensi Pers Program The Next 1000++ Digital Startups di Press Room Kementerian Kominfo, Jakarta, Senin (20/05/2019)

 

Menurut Dirjen Aptika, gerakan yang disebut sebagai Gerakan 1001 Start Up Digital tidak mengacu pada target pembentukan startup, melainkan merupakan adopsi dari karakter digitalisasi yang terdiri dari angka biner 0 dan 1.  “1001 itu dari angka biner, digital. Kita ada motto: Mari kita bangun dengan 1000 mimpi, 1000 karya dan 1000 solusi untuk 1 Indonesia Raya,” jelas Semuel.

Menurut Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Ekonomi Digital, Lis Sutjiati, gerakan baru ini membawa konsep untuk perluasan skala dan peningkatan kualitas pengembangan startup digital, termasuk mengajak kementerian dan lembaga lain serta mitra lokal. Tak hanya itu, kurikulum program pun telah direvisi dengan fokus pada inkubasi. Selain itu, portofolio dan kualitas mentod akan ditingkatkan dan terjadwal dengan baik. 

“Kami telah melakukan beberapa evaluasi sehingga melakukan perubahan. Jika sebelumnya setiap peserta harus mengikuti IgnitionWorkshopHackathonBootcamp, dan Incubation. Kini, bergantung pada perkembangan startup-nya, jadi ada yang bisa yang langsung masuk ke bootcampnya. Targetnya akan menarik talenta terbaik yang membantu terbentuknya ekosistem startup digital,” jelas Lis Sutjiati.

Selain itu, gerakan ini juga diarahkan bisa menjangkay wilayah yang lebih luas menjadi 15 kota di seluruh Indonesia dengan kriteria tertentu, “Salah satu kriterianya adalah adanya universitas dan banyak mahasiswa. Tidak harus IT! Agar bisa dikembangkan inovasi dari situ,” tutur Lis Sutjiati.

Staf Khusus Menteri Kominfo itu optimistis Gerakan 1001 Startup Digital akan lebih berkembang, pasalnya di Indonesia ekosistem ekonomi digital sudah mulai jauh berkembang.

“Pemerintah sudah mengeluarkan aturan mengenai e-commerce, yang sesungguhnya merupakan roadmap transformasi ekonomi digital. Belum lagi ada UMKM dan bisnis lain yang juga bisa mendorong perkembangan startup,” jelasnya.

Mengutip data TechHouse, Dirjen Aptika menyebut saat ini di Indonesia sudah terdapat 2.500 lebih start up digital. “Kita ingin tumbuhkan lebih banyak. Jika ada banyak masalah yang membutuhkan solusi, maka peluang startup digital akan lebih besar. Harapan ke depan lebih banyak berkembang. Spiritnya program ini gotong royong, ini sistem ekonomi digital di Indonesia,” jelas Semuel.

Dirjen Semuel menegaskan dalam Gerakan 1001 Startup Digital, Kementerian Kominfo hanya memfasilitasi agar setiap pemangku kepentingan bisa bersama. “Kominfo ingin jadi enabler-nya. Kita gotong royong. Di pertanian apa yang perlu dilakukan perubahan? Apa yang mau didisrupsi? Apa yang mau diperbaiki?” tandasnya.

Mengenai gotong royong itu, Dirjen Semuel menjelaskan bahwa di Indonesia banyak event dan agenda yang berkaitan dengan penciptaan startup digital. 

“Dengan sinergi, kita bisa tahu, mana tempat yang sudah digelar dan dilakukan operator. Di kota mana ada pemain bidang digital. Tahun ini kita membuat gerakan yang mensinergikan seluruh pemain digital untuk membangun ekosistem ekonomi digital,” ungkapnya.