Ilustrasi. Foto: Pexels.
Ilustrasi. Foto: Pexels.

Jakarta, MNEWS.co.id – Dua tahun yang lalu, seorang developer aplikasi nyaris menutup usaha agensi digitalnya. Namun, tepat sebelum menyerah, Ia berhasil menggaet klien potensial dan perusahaannya terselamatkan.

Sejak saat itu, Ia berhasil membangun bisnis dari yang sebelumnya hanya terdiri dari 2 staf dan tidak memperoleh pendapatan sama sekali, hingga sekarang bisa mempekerjakan 20 staf dengan penghasilan mencapai 7 digit.

Anthony Main, Founder & Managing Director The Distance dari UK berbagi 10 tips agar pelaku usaha bisa mempertahankan bisnisnya di masa-masa kritis.

Tentukan pasar yang dituju secara spesifik
Bisnis yang dijalankan harus bisa menentukan pasar yang dituju dengan proposisi pelanggan yang jelas. Jangan berusaha menguasai semua segmen pasar, karena hal itu tidak akan berhasil, malah bisa menjadi bumerang yang membunuh bisnis. Pastikan divisi pemasaran bisa mengkomunikasikan branding perusahaan dengan tepat sasaran.

Simak kompetisinya
Menjalankan bisnis atau usaha tak ubahnya sedang mengikuti kompetisi. Karena itu, penting bagi pelaku usaha untuk menyimak apa yang dilakukan oleh kompetitor, seperti apa tren bisnis yang sedang populer, dan sebagainya. Usahakan untuk tetap melangkah lebih maju dari kompetitor dengan melakukan inovasi, jangan sampai tertinggal di belakang.

Jadilah agen rahasia
Sangat penting untuk mengetahui apa yang dilakukan kompetitor, mulai dari proses inbound mereka, hingga penawaran yang dilakukan dan strategi lainnya. Cari tahu apa yang mereka lakukan dengan baik dan temukan kelemahannya.

Sejajarkan diri dengan pasar
Pahami juga harga yang dipasang oleh kompetitor, dan bagaimana customer memandang bisnis yang tengah Anda jalani. Pastikan bisnis Anda berdiri sejajar dengan pasar, meskipun Anda berharap memperoleh omzet lebih dibandingkan kompetitor.

Jangan pernah berhenti lakukan strategi pemasaran
Jangan cepat merasa puas. Meskipun pemasukan kurang dari harapan, strategi pemasaran tetap harus dilakukan sebagai pintu masuk bagi para customer.

Monitor bisnis Anda
Pelajari sebanyak mungkin tentang sisi operasional bisnis Anda. Buatlah dasbor data dan perbarui setidaknya sekali setiap bulan, sehingga dapat membandingkan dengan bulan sebelumnya dan membantu membuat perencanaan untuk tren bisnis yang akan datang.

Persiapkan uang tunai cadangan
Gelombang bisnis senantiasa tak terduga, contohnya seperti situasi pandemi Covid-19 yang mendadak menghantam perekonomian dunia di awal 2020 dan ancaman inflasi. Untuk itu, perlu melakukan strategi tertentu demi menopang penurunan pendapatan. Salah satu caranya dengan menyiapkan uang tunai cadangan (cash reserve) setidaknya untuk 3 bulan ke depan.

Ikuti perkembangan ekonomi
Tetap up-to-date. Jangan sampai nilai tukar mata uang yang melemah/menguat membuat bisnis terombang-ambing. Jangan abaikan peristiwa tertentu yang bisa mempengaruhi usaha jangka panjang.

Buatlah tim yang kuat
Rekrutlah orang-orang terbaik yang berkompeten di bidangnya, jangan sampai sembarangan merekrut staf/pegawai. Sebab, sumber daya manusia merupakan aset berharga yang dimiliki oleh suatu perusahaan, dan sangat mempengaruhi kemajuan bisnis Anda.

Nikmati apa yang Anda lakukan
Kembangkan budaya perusahaan yang sesuai dengan bisnis dan tim Anda. Bekerja bukan hanya tentang produktivitas, tetapi juga menikmati apa yang Anda lakukan.

Itu dia 10 tips ala Anthony Main yang telah sukses hampir satu dekade mengembangkan The Distance, perusahaan pengembang aplikasi iOS dan smartphone android/tablet yang berbasis di Inggris. Tips ini bisa diterapkan bagi pelaku usaha startup maupun bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan sedikit trik dan kesabaran, usaha yang dirintis akan semakin maju dan berkembang di tengah pergulatan zaman.

Sumber: SME Web.