Selasa, 12 April 2022 secara resmi diumumkan bahwa proyek cipta ruang kreatif (creative placemaking) Kantor Pos Medan menjadi Pos Bloc Medan telah dimulai. (Foto: instagram.com/posblocmedan)

Medan, MNEWS.co.id – Wali Kota Medan, Bobby Nasution menekankan agar Pos Bloc Medan yang akan dibuka di Kantor Pos Medan pada 17 Agustus 2022 mendatang benar-benar menjadi wadah pelaku UMKM dan komunitas-komunitas kreatif Medan dalam memasarkan produk dan karyanya.  

Harapan ini disampaikannya saat menghadiri kegiatan Perkenalan Pos Bloc Medan, Selasa (12/4/2022) di Kantor Pos Medan.

“Produk dan karya anak-anak Medan sudah sangat baik. Banyak nama-nama besar di Jakarta, Yogyakarta, juga Bandung yang berasal dari Medan,” ujarnya dilansir MNEWS.co.id dari Dinas Kominfo Kota Medan.

Bobby Nasution tidak ingin Pos Bloc Medan ini malah diisi oleh pelaku UMKM dan karya-karya dari luar Medan. Pos Bloc Medan ini, lanjutnya, hendaknya dapat menjadi wadah pelaku UMKM dan komunitas kreatif Medan untuk menaikkan kelasnya. 

Selama ini, ungkap Bobby, ada anggapan di kalangan pelaku UMKM dan kreatif untuk maju harus hijrah dari Medan. Anggapan ini hendaknya dapat dihilangkan dengan kehadiran Pos Bloc Medan yang memberi ruang bagi pelaku UMKM dan komunitas kreatif di Medan. 

Bobby juga mengungkapkan terima kasih atas dipilihnya Medan sebagai tempat pelaksanaan program Pos Bloc. Dia mengharapkan Pos Bloc Medan ini dapat bersinergi dengan program pembenahan kawasan kota lama Kesawan dan revitalisasi Lapangan Merdeka yang juga dimulai di tahun ini.  

Di akhir arahannya, Bobby juga meminta kepada Dinas Koperasi dan UKM Kota Medan untuk mendukung program Pos Bloc Medan. Program ini, sebutnya, membantu Pemko Medan dapat memberikan wadah yang baik bagi pelaku UMKM dan komunitas kreatif Medan. 

Proyek Pos Bloc Medan ini rencananya akan merevitalisasi gedung Kantor Pos Medan yang telah berusia 111 tahun tersebut menjadi creative hub multifungsi bagi berbagai komunitas kreatif, pengembangan talenta lokal, pemberdayaan bisnis UMKM, dan UKM.

Nantinya, di area gedung yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya itu akan dihadirkan tenant UKM/UMKM yang bergerak di berbagai bidang industri kreatif seperti kuliner, musik, film, fashion, hingga kriya. 

Berbagai program kolaborasi dengan berbagai komunitas kreatif telah dirancang untuk digelar di area ini. Setidaknya dua ruangan di gedung tersebut rencananya juga akan dialihfungsikan menjadi venue musik dan toko kelontong masa kini yang menjual berbagai produk UKM/UMKM terkurasi.