UMKM Trasty Handicraft berdayakan perempuan lewat Komunitas Tangan Terampil. (Foto: Pertamina)

Jakarta, MNEWS.co.id – Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April di Indonesia sebagai pengingat akan perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan perempuan dalam memperoleh akses pendidikan dan hak untuk aktualisasi diri.

Pada Hari Kartini ini, kita merayakan kemajuan dalam kesetaraan peran perempuan dalam hal pemberdayaan ekonomi yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana memperoleh pendapatan semata, tetapi juga menjadi salah satu cara bagi mereka untuk mengaktualiasasi diri.

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan, peran perempuan dalam UMKM di Indonesia sangat besar. Karena itu adaptasi digital oleh perempuan yang mengelola UMKM jadi sangat penting dilakukan.

Dari sekitar 65 juta unit UMKM yang ada di Indonesia, jika dilihat berdasarkan usahanya, 34 persen usaha menengah dijalankan perempuan. Kemudian 50,6 persen usaha kecil dan 52,9 persen usaha mikro juga dijalankan oleh perempuan.

Selain itu, Ia menambahkan pentingnya transformasi digital untuk membangkitkan UMKM. Mengutip riset dari Temasek dan Google, diungkapkan besarnya potensi ekonomi digital Indonesia.

“Ekonomi digital Indonesia di 2025 diproyeksikan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai transaksi mencapai Rp1.826 triliun,” ungkap Teten beberapa waktu yang lalu.

Potensi dari pemberdayaan UMKM, khususnya perempuan  dinilai dapat berperan besar dan dapat membawa multiplier effect kepada perekonomian.

Digitalisasi menjadi salah satu solusi pemberdayaan untuk membangkitkan daya saing dan menyiasati kondisi pandemi, namun juga dibutuhkan kerja sama antar pihak untuk dapat merealisasikan potensi tersebut.

Sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, terjadi pertambahan pelaku UMKM perempuan yang bergabung ke platform e-commerce.

Berdasarkan data dari riset LPEM FEB UI, terdapat 18,6% pelaku UMKM perempuan yang baru memulai usaha di masa pandemi COVID-19 dan bergabung ke platform daring. Persentase ini lebih tinggi dibanding pelaku usaha laki-laki yang berjumlah 13,2%.

Digitalisasi dan penggunaan teknologi telah membantu banyak usaha, terutama UMKM milik perempuan untuk bertahan menghadapi gejolak ekonomi akibat pandemi.

Lebih dari 50% pelaku UMKM perempuan menggunakan lebih dari tiga platform digital untuk menjalankan usahanya.

Dengan kontribusi sebesar 9,1% terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan 5% terhadap ekspor, UMKM perempuan Indonesia sebagai Kartini masa kini memainkan peran yang signifikan dan telah berkontribusi terhadap perekonomian sebagai pemilik dan pelaku UMKM.

Untuk seluruh perempuan hebat di Indonesia, mari terus berdaya, berkarya, bergerak, dan berdampak dengan caramu sendiri!