Tech in Asia di JCC Senayan, Jakarta, pada Selasa (23/10/18). Foto: (doc/MNEWS)
Tech in Asia di JCC Senayan, Jakarta, pada Selasa (23/10/18). Foto: (doc/MNEWS)

Jakarta, MNEWS.co.id – Tech in Asia menggelar konferensi tahunan Tech in Asia Jakarta 2018 (TIA JKT 2018) di JCC Senayan, 23-24 Oktober 2018. Konferensi yang dihadiri oleh ribuan peserta dari beragam kalangan, penggiat teknologi, startup, korporasi, investor, media, pengusaha, dan komunitas.

Conference Content Lead TIA JKT 2018, Meirissa Farah Fhonna, mengatakan, topik yang akan dikemas dalam konferensi seputar teknologi dan startup yang akan meningkatkan wawasan peserta.

“Tahun ini, kami menyajikan lebih dari enam puluh sesi di empat content stage selama dua hari dengan topik yang beragam, mulai dari transformasi digital, investasi, hingga exit strategy. Kami mengemas seluruh topik dengan menarik untuk memfasilitasi para peserta yang ingin meningkatkan wawasan seputar teknologi dan startup,” ujar Meirissa di JCC Senayan, Jakarta, pada Selasa (23/10/18).

Dalam konferensi yang akan berlangsung selama dua hari ini, TIA JKT 2018 akan mempertemukan 65 modal ventura (VC) dengan ratusan startup di track Speed Dating. Di area lain, terdapat 280 startup lokal dan internasional yang juga menampilkan produk dan layanan mereka di pameran Startup Factory.

TIA JKT 2018 menghadirkan empat content stage yang terdiri dari Main Stage dan tiga expert stage, yaitu Rinjani Stage, Semeru Stage, dan Kerinci Stage. Selain itu, para peserta juga bisa berdiskusi langsung bersama para praktisi berpengalaman lewat enam sesi Roundtables dengan topik marketing, legality, business & sales, product management, funding dan user acquisition.

Lebih dari seratus praktisi industri dari tanah air dan mancanegara hadir sebagai pembicara di TIA JKT 2018, di antaranya Chief Technology Officer Grab, Theo Vassilakis; Global Marketing Director iFlix Jason Monteiro; Head of Startup Programs Asia Google Cloud, John Fitzpatrick, dan masih banyak lagi.  

Melalui konferensi ini, Tech in Asia berharap para peserta dapat mempelajari cara mengembangkan bisnis dengan efisien, serta meningkatkan kesempatan bisnis digital di masa depan yang tidak hanya berfokus di pasar Indonesia, tetapi juga Asia.