
Jakarta, MNEWS.co.id – Untuk memperluas akses permodalan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta bersama mendorong pertumbuhan ekonomi di pedesaan, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) berkolaborasi dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Utomo Manunggal Sejahtera untuk melakukan penyaluran modal usaha sebesar Rp50 miliar bagi perempuan pengusaha mikro di Sumatra Selatan (Sumsel).
Kolaborasi yang terjalin antara Amartha, perusahaan finansial teknologi yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pengusaha mikro di pedesaan, bersama BPR Utomo Manunggal Sejahtera ditandai dengan prosesi penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang dilaksanakan pada hari Selasa (31/5/2022) di kantor pusat Amartha.
Penyaluran pendanaan akan menargetkan perempuan pengusaha mikro di wilayah Sumatra Selatan dan menggunakan pola kredit channeling.
BPR Utomo Manunggal Sejahtera merupakan BPR pertama di wilayah Sumatra yang bergabung dengan Amartha untuk menyalurkan modal usaha bagi perempuan pengusaha mikro.
“Permodalan dari hasil kolaborasi ini, akan disalurkan untuk UMKM di sektor perdagangan di provinsi Sumatra Selatan. Kami berharap sinergi ini dapat menjadi penggerak bagi institusi lain untuk bersama-sama memberi akses permodalan melalui Amartha, sehingga penyaluran modal usaha dapat menjangkau wilayah lainnya,” ungkap Aria Widyanto selaku Chief Risk & Sustainability Officer Amartha dalam keterangan tertulis yang diterima oleh redaksi MNEWS.co.id.
Amartha melihat jika potensi UMKM di Sumatra Selatan sangat baik untuk dikembangkan. Dalam keterangan tertulisnya, Amartha menyatakan jika hingga saat ini pihaknya telah mengelola lebih dari 78 ribu ibu mitra di Sumatra Selatan.
Sepanjang tahun 2021, Amartha telah menyalurkan dana untuk UMKM di Sumatra Selatan mencapai lebih dari Rp200 miliar dan total dana yang telah disalurkan mencapai lebih dari Rp400 miliar terhitung hingga tahun ini.
BPR Utomo Manunggal Sejahtera Sumsel yang telah beroperasi sejak tahun 2011, berhasil mencapai prestasi sebagai BPR dengan kinerja keuangan yang mumpuni selama sembilan tahun berturut-turut dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2021.
Direktur Utama BPR Utomo Manunggal Sejahtera, Ferrial Aksha menyampaikan, pihaknya memilih Amartha sebagai mitra untuk menyalurkan permodalan usaha karena perusahaan fintech tersebut memiliki bisnis model yang sustainable dengan memadukan teknologi serta membawa dampak sosial yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya para pelaku usaha mikro perempuan.
Para mitra yang termonitor ini juga mendapatkan pelatihan dengan baik sehingga bisnisnya dapat berkembang.
“Dengan adanya sinergi dan kolaborasi dengan Amartha diharapkan akan membawa dampak yang lebih besar lagi dan semakin tumbuh pesat, membuka layanan keuangan dengan lebih mudah, cepat dan luas dalam penyaluran pendanaan kepada pelaku UMKM,” ungkap Ferrial.
Sebagai perusahaan teknologi, Amartha berkomitmen untuk mendigitalisasi pedesaan dengan meluncurkan layanan keuangan dan produk-produk inovatif seperti Amartha+, yang dapat digunakan oleh mitra Amartha untuk melayani transaksi ‘pembayaran digital di pedesaan, mulai dari pembayaran tagihan rumah tangga, BPJS, hingga belanja borongan.
Sejauh ini, Amartha telah menyalurkan modal usaha sebesar lebih dari Rp6,5 triliun kepada lebih dari satu juta perempuan pengusaha mikro. Amartha terbukti dapat menjaga kualitas pinjaman dengan angka NPL yang stabil di bawah 0,5%.
Amartha menyadari bahwa terwujudnya akselerasi penyaluran modal di pedesaan membutuhkan peran dan kerja sama dengan banyak pihak, salah satunya seperti kolaborasi dengan BPR Utomo Manunggal Sejahtera ini.
“Kami percaya, kerja sama yang saling menguntungkan ini akan membawa dampak yang lebih besar lagi, tidak hanya bagi kami sebagai perusahaan penyediaan layanan keuangan, tetapi juga para mitra binaan yang merasakan langsung dampak kesejahteraan bagi keluarga mereka,” tutup Aria.