Ilustrasi

INDONESIAFAIR 2018 yang diselenggarakan di Dhaka, Bangladesh pada tanggal 26-28 April 2018 sukses membukukan nilai transaksi hingga USD279,19 juta atau lebih dari Rp3,76 triliun, berupa transaksi langsung (on the spot) dan yang potensial (perlu ditindaklanjuti). Nilai transaksi ini disumbang dari kontrak lanjutan kereta api, sektor otomotif, rempah-rempah, makanan dan minuman, serta penjualan ritel. Transaksi bisnis dari berbagai produk Indonesia menunjukkan tingginya minat dan antusiasme pengusaha Bangladesh untuk menjalin kerja sama bisnis dan investasi dengan Indonesia.

INDONESIAFAIR 2018 merupakan kegiatan promosi dagang dan budaya terpadu yang diselenggarakan untuk pertama kalinya di Bangladesh sebagai tindak lanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo pada 27-28 Januari 2018 lalu. Kegiatan ini merupakan inisiatif KBRI Dhaka yang terselenggara dengan dukungan dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata, KADIN Indonesia, BUMN dan pengusaha, serta UKM Indonesia. Kegiatan mencakup Forum Bisnis, Temu Bisnis, pameran dagang, promosi budaya, pariwisata, serta peragaan busana di hotel Le Meridien Dhaka. Turut mendukung kegiatan ini, yaitu PT Pertamina, Angkasa Pura I, Adaro Energy, PT INKA, PT JAPFA, dan Wardah Cosmetics.

Duta Besar  RI untuk Dhaka, Rina P.  Soemarno, menyambut gembira hasil yang dicapai pada INDONESIAFAIR 2018. Menurutnya, pencapaian ini merupakan awal yang baik bagi upaya penguatan kerja sama perdagangan Indonesia-Bangladesh. Secara khusus, Dubes Rina memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para pelaku usaha Indonesia yang ikut serta dalam pameran dagang di INDONESIAFAIR 2018. Ia berharap pelaku usaha nasional dapat memperluas jangkauan usahanya melihat potensi pasar Bangladesh yang begitu besar.

Pada kegiatan Forum Bisnis dan Temu Bisnis dalam rangkaian INDONESIAFAIR 2018, Kementerian Perdagangan membawa 93 pelaku usaha dari 43 perusahaan, yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Arlinda. Menanggapi pencapaian transaksi bisnis pada rangkaian INDONESIAFAIR 2018, Arlinda mengatakan, keberhasilan misi dagang di Bangladesh membuktikan bahwa Bangladesh adalah mitra dagang potensial bagi Indonesia sehingga pasar Bangladesh  perlu digarap dengan lebih serius, khususnya di sektor industri transportasi (kereta api, otomotif, dan suku cadang); komoditas unggulan seperti minyak sawit, rempah-rempah dan teh; serta produk manufaktur lainnya seperti makanan dan minuman, fesyen, serta furnitur. Sebagai negara emerging market, Bangladesh memberikan peluang  kerja sama perdagangan dan investasi yang sangat baik,tambahnya.

Kegiatan INDONESIAFAIR 2018 yang dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 26-28 April 2018 telah dikunjungi oleh sekitar 10.000 pengunjung. Selain pameran dagang, berbagai program promosi budaya dan pariwisata juga dilaksanakan selama berlangsungnya INDONESIAFAIR 2018, yaitu dalam bentuk:

  1. Pergelaran tari-tarian tradisional Indonesia dari 6 provinsi, yaitu Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan, Papua, Jakarta, dan Jawa Barat oleh tim kesenian KBRI Dhaka bekerja sama dengan Organisasi Dhakabashi, salah satu lembaga kesenian di Bangladesh.
  2. Pemutaran film-film pendek, baik dokumenter maupun fiksi yang menggambarkan kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Ke-4 film yang ditampilkan berjudul Sekola Di Lao, Ramuan Ajaib, Kita vs Korupsi, dan Ina Lefa.
  3. Fashion show batik dan busana muslim dengan menghadirkan desainer Lita Berlianti, pada tanggal 27 dan 28 April 2018.
  4. Talk show untuk mempromosikan “10 New Bali”dan industri pariwisata Indonesia, yang menghadirkan pembicara dari pihak Kementerian Pariwisata dan Angkasa Pura I pada tanggal 27 April 2018.
  5. Demo kopi dan teh Indonesia