Jakarta, MNEWS.co.id – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank bjb), akan lebih fokus dalam mereposisi bisnis dan mengembangkan sektor produktif yang mendorong perekonomian di beberapa daerah khususnya di Jawa Barat dan Banten. Salah satunya dalam pengembangan ini adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berperan penting dalam menggerakan perekonomian terutama di daerah.
“Bank bjb akan mengembangkan bisnis pada sektor produktif yang mendorong perekonomian di masing-masing daerah khususnya di Jawa Barat dan Banten sambil tetap mempertahankan pangsa pasar dari captive market,” kata Yuddy Renaldi selaku Direktur Utama Bank bjb.
Salah satu program yang menjadi andalan bjb yaitu program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu (Pesat). Program ini diluncurkan pada 2015 dan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas usaha bagi pelaku usaha. Dengan harapan bukan saja memberikan permodalan tetapi sebagai pendampingan agar UMKM semakin maju dan berkembang.
Program Pesat terbagi menjadi tiga, yaitu pertama pesat sehat dan produktif (PSP), yang memfokuskan pada pemberian layanan kesehatan berupa konsultasi kesehatan dan pelatihan hidup bersih dan sehat. Kedua, pesat kapasitas usaha (PKU) yang memberikan kesempatan kepada para pelaku UMKM dalam meningkatkan kapasitasnya dengan pelatihan dan perluasan usahanya. Ketiga, adalah pesat wirausaha baru (PWB) yang akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi wirausahawan.
Program Bjb Pesat ini sejalan dengan One Village One Company (OVOC) yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. OVOC adalah program yang bertujuan untuk mendorong desa dengan optimalisasi potensi sumber daya manusia dan alamnya, melalui pemanfaatannya oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
OVOC juga ingin mengubah pola pikir pembinaan menjadi pendampingan desa dan penguatan sinergi multi-stakeholder desa, agar dapat bergerak menjadi mandiri dan mendayagunakan potensi desa . Visi OVOC dalam usaha pencapaiannya, terdiri dari program Patriot Desa, Pendampingan BUMDes, dan Sekolah CEO.
Masih ada beberapa pelaku UMKM yang tersendat di tengah jalan karena kompetensi, pendanaan dan akses pasar. Padahal UMKM berperan penting dalam menopang dan menggerakan perekonomian terutama di daerah.