Produk Snazzy Boom
Produk Snazzy Boom

Jakarta, MNEWS.co.id – Indonesia memang dikenal akan berbagai macam kekayaan kuliner yang dimiliki, oleh sebab itu Indonesia memiliki banyak makanan yang khas dan pastinya memiliki rasa yang lezat. Salah satu kuliner khas Indonesia yang menjadi favorit ialah jajanan yang beraneka ragam dan memiliki ciri khas tersendiri, salah satunya adalah arum manis.

Arum manis atau yang juga dikenal dengan nama rambut nenek adalah sebuah camilan manis yang memiliki bentuk menyerupai rambut nenek. Mudah sekali untuk menemukan camilan ini pada tahun 1990-an, tetapi sekarang ini sangat sulit untuk menemukannya dan hanya ada di beberapa lokasi saja.

Sebagian orang beranggap bahwa jajanan ini masih terbilang kuno dan tidak memiliki nilai jual apabila dipasarkan, namun hal itu tidak berlaku untuk seorang Ryan Adham Angkawijaya, pemilik sekaligus CEO dari  produk dengan jenama Snazzy Boom. Snazzy Boom merupakan camilan arum manis yang diubah menjadi sebuah produk dan dikemas secara kekinian. Bermula saat sedang berkumpul santai dengan teman-temannya, Ryan mendapatkan inspirasi untuk membuat bisnis yang dapat mengangkat makanan tradisional Indonesia. 

Akhirnya dia pun menemukan ide untuk membuat produk dari cemilan arum manis dan langsung menggali informasi dan merisetnya secara mendalam dan valid. Karena produk ini sudah jarang ditemukan, dirinya pun menemukan peluang untuk membuatnya, maka pada tanggal 11 Januari 2017 hadirlah produk Snazzy Boom. 

Ryan Adham Saputra Angkawijaya, pemilik dan CEO dari Snazzy Boom di acara KOLABORASI 2019 di fX Sudirman, Selasa (30/7/2019). (Foto: MNEWS)

 

Dalam sesi talkshow KOLABORASI 2019 di fX Sudirman, Selasa (30/7/2019), Ryan berkesempatan untuk memperkenalkan produk Snazzy Boom dan juga berbagi pengalamannya dalam membuat produk ini. “Saya merasa awalnya gampang karena memang sudah mengikuti berbagai seminar dan juga telah ikut sekolah bisnis. Dulu kemasannya itu masih dibuat menggunakan plastik dan menjual dengan cara menitip di kantin sekolah SMA saya yaitu SMA Islamic School dan kenyataannya berbeda, dan produk saya gagal,” ujar Ryan.

Tidak menyerah sampai di situ, Ryan pun kembali meriset dan mengubah semua mulai dari kemasan serta target pasar yang dituju. Ryan merubah kemasan Snazzy Boom dengan meriset dan melihat produk yang ada di etalase  di salah satu mall di Jakarta. 

Akhirnya Ryan pun melakukan re-branding secara keseluruhan dari produk Snazzy Boom, mulai dari mengubah packaging yang bermula menggunakan plastik kini dirubah menjadi kemasan berbentuk toples kecil. Lalu setelah mempelajari psikologi pasar yang ada, Ryan  merubah target pasar Snazzy Boom menjadi para karyawan dan ibu muda.

Menurut Ryan membuat sebuah bisnis bukan hanya menyesuaikan keinginan pasar, tetapi juga mengurus semua permasalahan yang ada mulai dari karyawan, memikirkan nilai (value) produk, dan juga fokus terhadap bisnis yang dibuat. ” Sesuatu yang kecil bisa menjadi besar dengan effort yang ada, dan juga dalam berbisnis harus memikirkan why dan juga value dari produk tersebut,” ujar Ryan.

Dengan hadirnya produk Snazzy Boom, Ryan mempunyai visi untuk memperjuangkan produk pangan khas budaya Indonesia yaitu arum manis yang juga dapat bersaing di pasar Internasional. Dan Snazzy Boom juga percaya bahwa arus manis mampu memberikan kebahagiaan bagi setiap orang yang menikmatinya.