Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria Simanungkalit. (Foto : Humas Kemenkop)
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria Simanungkalit. (Foto : Humas Kemenkop)

Jakarta, MNEWS.co.idKoperasi disarankan untuk menggandeng swasta atau badan usaha lain termasuk perseroan terbatas agar dapat memperluas usaha ke berbagai sektor. Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria Simanungkalit di Jakarta, Selasa (24/9/19), menyampaikan bahwa dalam meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan anggota koperasi perlu terobosan baru, yaitu membangun industrialisasi berbasis koperasi dengan model kemitraan inklusif berupa kemitraan yang saling menguntungkan.

“Arah kebijakan ke depan ingin mengembangkan investasi usaha koperasi, koperasi tidak dimanja lagi dengan pola-pola lama seperti bantuan yang bersifat sosial tetapi mendorong membangun industri yang berkelanjutan,” katanya.

Victoria memberikan contoh pada sektor perikanan, koperasi bahari perlu masuk dalam ranah industrialisasi dan menjalin kemitraan dengan swasta. Data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan ada 1.988 koperasi di seluruh Indonesia yang bergerak di sektor perikanan dan kelautan.

Faktanya, koperasi perikanan di antaranya Koperasi Mina Bahari di Indramayu, misalnya segera membangun pabrik tepung protein ikan dengan investasi mencapai Rp11,9 miliar dan kapasitas produksi 20 ton per bulan. Pembangunan pabrik akan bermitra dengan PT Aruna Industri Bintan. Selain menyejahterakan anggota, Victoria juga ini pengembangan investasi usaha koperasi melalui industrialisasi adalah keterlibatan secara tidak langsung dalam penanganan stunting.

Produksi ikan dengan produk akhir berupa protein ikan menjadi solusi asupan tambahan gizi. Ke depan Koperasi perikanan dapat mengambil peran dan berkontribusi untuk Indonesia Sehat. Dengan memperluas jangkauan pembangunan industri tersebut di berbagai daerah yang potensial.

Dalam kesempatan yang sama Asisten Deputi Perikanan dan Peternakan Kemenkop, Budi Mustopo menyampaikan kemitraan yang saling menguntungkan dimana koperasi yang mempunyai sumber bahan baku dan industri. Dalam hal ini PT Aruna Indutri Bintan yang mempunyai teknologi pengolahan dan kepastian serapan pasar dan tidak kalah penting adalah pendampingan dalam proses operasional.

Perusahaan memberikan jaminan pasar, teknologi dan pendampingan operasional. Di lain pihak, Koperasi Mina Bahari menjamin ketersediaan ikan untuk kebutuhan bahan baku tepung protein ikan, menyediakan tenaga kerja, lahan dan investasi. Budi mengatakan jalinan kemitraan antara koperasi dan swasta dapat mengatasi hambatan-hambatan koperasi menjadi sebuah industri. Selama ini aspek pembiayaan, operasional dan teknologi adalah kendala utama koperasi. Dirinya menambah kan pembangunan industri berbasis koperasi perikanan akan semakin memperkuat koperasi dalam penguasaan teknologi, penyerapan tenaga kerja, menaikkan skala usaha. Lebih penting adalah peningkatan kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir.