Ilustrasi kolaborasi. (Foto: Pexels)

MNEWS.co.id – Sejak berdiri pada 2015, industri kreatif telah menjadi penyumbang angka signifikan bagi portofolio pinjaman Investree. Tak tanggung-tanggung, saat ini industri kreatif memiliki porsi sebesar 37% untuk profil peminjam Investree.

Memanfaatkan peluang yang masih besar dari industri ini, Investree meresmikan kerja sama 3 (tiga) pihak dengan PT Sahabat Bisnis Inovasi (SABI) dan PT Lumina Kaya Indonesia (KAYA.ID).

Hal ini memungkinkan Investree menyalurkan pinjaman kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil & Menengah (UMKM) kreatif yang berada dalam ekosistem KAYA.ID, melalui fasilitas pinjaman yang disediakan oleh SABI yang bekerja sama dengan Investree.

SABI sendiri merupakan salah satu anak perusahaan Investree Group atau perusahaan saudara Investree Indonesia (disebut “Investree”), bergerak di bidang solusi bisnis digital bagi UMKM.

Kerja sama ini menjadi salah satu upaya Investree dalam mendukung kebangkitan UMKM kreatif di Indonesia.

Sahabat Bisnis atau SABI adalah platform solusi bisnis digital baru yang diluncurkan oleh Investree Group. Saat ini SABI berfokus pada layanan invoice digital (e-invoice) bagi para pelaku UMKM yang memudahkan proses pembuatan tagihan dan mengirimkannya ke mitra usaha secara lebih efisien.

Selain itu, mengandalkan hubungan “saudara” dengan Investree, SABI juga menghadirkan fasilitas pinjaman dengan menjembatani pelaku UMKM dan Investree.

Sedangkan KAYA.ID adalah inkubator bisnis untuk UMKM Tanah Air, berkomitmen memelihara UMKM dengan menyediakan upaya pemasaran/marketing, strategi branding dan go-to market, serta pelatihan terkait pengembangan bisnis hingga menjadi merek ternama.

Sebagian besar UMKM binaan KAYA.ID datang dari sektor kreatif. Para pelaku UMKM kreatif KAYA.ID inilah yang menjadi target pengguna fasilitas pinjaman SABI bekerja sama dengan Investree.

Chief Sales Officer Investree, Salman Baharuddin, mengatakan, “Dari awal Investree hadir, mayoritas Borrower kami adalah dari sektor kreatif. Pada 2022 saja, kami telah menyalurkan pinjaman Rp1,290 triliun kepada teman-teman pelaku usaha kreatif.”

Total sejak 2015 sampai sekarang, lanjut Salman, angka pinjaman tersalurkan khusus untuk sektor ini sebanyak Rp1,636 triliun kepada 327 Borrower. Bidang usahanya juga bermacam-macam, mulai dari agensi periklanan dan digital, rumah produksi, konsultan kreatif, mode, hingga F&B.

Senada dengan Salman, Chief Product Officer SABI, Jaka Wiradisuria, berujar, sebagai pemain baru di dunia solusi bisnis, pihaknya mempunyai misi memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan bisnisnya.

Sekarang, lanjut Salman, SABI menghadirkan fasilitas e-invoice dan pinjaman melalui kerja sama dengan Investree.

“Bersyukur kami lahir dari ekosistem digital solid Investree Group. Sinergi yang kami lakukan dengan KAYA.ID termasuk inisiatif pertama dari SABI. Harapannya, kerja sama antara SABI, KAYA.ID, dan Investree dapat berdampak positif bagi UMKM kreatif khususnya 300 pelaku usaha yang ada dalam ekosistem KAYA.ID. Apalagi kami secara eksklusif terhubung dengan pionir fintech lending Investree, hal itu akan semakin memudahkan cita-cita SABI dalam memberdayakan UMKM serta mencapai inklusi keuangan bagi Investree,” jelas Salman.

CEO KAYA.ID, Nita Kartikasari, menambahkan, kerja sama yang terjalin ini merupakan bentuk komitmen pihaknya untuk membesarkan produk UMKM sehingga mereka siap bersaing secara global, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan sumber daya kreatif dan berbakat.

“Berkolaborasi dengan SABI dan Investree pastinya akan membantu mempercepat pengembangan UMKM dan pemulihan ekonomi Indonesia,” ungkap Nita.

Pada batch pertama pilot program ini, sudah ada 5 (lima) UMKM yang ikut serta dalam fasilitas pinjaman SABI bekerja sama dengan Investree antara lain Kieron, Ronz, La Riche, Jamune, dan Green Box.

Sementara terkait target, diharapkan lebih dari 100 UMKM kreatif bergabung dalam fasilitas pinjaman SABI bekerja sama dengan Investree sehingga usaha yang dijalankan oleh para pelaku UMKM bisa berkembang.

Pelaku usaha yang tertarik mendapatkan fasilitas pinjaman SABI bekerja sama dengan Investree dapat mendaftar melalui KAYA.ID untuk kemudian diteruskan ke SABI sebagai penjembatan. Setelah semua persyaratan terkumpul dan SABI mengirimkannya ke Investree, Investree akan melakukan proses penilaian pinjaman atau credit assessment dengan mengacu pada hasil penjualan UMKM pada platform KAYA.ID selama 6 (enam) bulan terakhir.

Jika dinyatakan terverifikasi dan lolos penilaian, pinjaman akan di-listing di marketplace Investree sampai selesai proses pengembalian pinjaman oleh Borrower. Jadi, proses penerimaan pengajuan, penilaian dengan menggunakan credit-scoring modern, hingga pencairan pinjaman tetap ada di sisi Investree.

Investree adalah perusahaan fintech lending yang mendapatkan Izin Usaha Perusahaan Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi dari Otoritas Jasa Keuangan.

Melalui kolaborasi dengan rekanan strategis dalam ekosistem digital dan keuangan serta inovasi produk dan layanan pembiayaan, Investree berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi bisnis digital bagi UKM.

Hingga awal November 2022, Investree berhasil membukukan catatan total fasilitas pinjaman Rp19,28 triliun dan nilai pinjaman tersalurkan Rp12,19 triliun dengan rata-rata tingkat imbal hasil +16.3 p.a. dan rata-rata TKB90: 96,72%. Investree juga dinobatkan sebagai “Best Fintech of the Year” oleh Majalah The Asset, “Best P2P Lending Platform for SMEs” oleh The Asian Banker, dan “The Expandable Company” oleh Mandiri Capital.