Ilustrasi

Indonesia masuk dalam lima besar jumlah startup paling banyak di dunia, seperti dikutip dari Startup Ranking. Saat ini, jumlah startup di Indonesia diperkirakan mencapai 1.706 perusahaan.

Jumlah startup di Indonesia berada di bawah Amerika Serikat, India, dan Inggris. Amerika Serikat memiliki 28.793 startup, sementara India yang di bawahnya memiliki jumlah terpaut jauh yakni 4.714, dan Inggris dengan 2.971. Di bawah Indonesia, ada Brasil dengan jumlah startup sebanyak 718.

Selain berada di urutan keempat dengan jumlah startup terbanyak, Indonesia hingga saat ini juga sudah memiliki empat startup unicorn. Empat startup yang dimaksud adalah Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka. Sekadar informasi, istilah unicorn diberikan bagi perusahaan rintisan yang sudah memiliki nilai perusahaan sebesar US$ 1 miliar.

Dalam beberapa kesempatan, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, juga berharap agar jumlah ini terus bertumbuh di masa depan. “Awalnya saya menargetkan ada lima startup di Indonesia pada 2019. Namun dengan kondisi yang ada saat ini, bukan tak mungkin kita bisa memiliki lebih dari lima startup unicorn di tahun itu,” tuturnya.

Di sisi lain, kucuran dana untuk startup Indonesia pun kian bertumbuh. Terbaru, ada Google yang ikut menanamkan investasi ke Go-Jek. 

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara pun menilai, kucuran dana asing tersebut bisa memicu semakin banyak investor besar dalam negeri melakukan hal serupa.

“Masuknya investor asing menunjukkan kepercayaan mereka terhadap unicorn dan perusahaan teknologi Indonesia. Ini momentum baik untuk investor nasional untuk masuk agar mereka juga mendapatkan ‘kue’ dari unicorn Indonesia,” tuturnya. 

Kehadiran investor lokal, terutama dengan dana besar, sekaligus akan membuat lebih banyak investor asing masuk ke Indonesia. Hal ini akan membuat lebih banyak startup unicorn lahir di Indonesia.