Ilustrasi. (Foto: Pexels)
Ilustrasi. (Foto: Pexels)

Jakarta, MNEWS.co.id | Rully Indrawan selaku Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM mengungkapkan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada sektor UMKM akan semakin melesatkan pertumbuhan nasional karena memiliki tenaga kerja yang banyak di UMKM.

Dilansir dari  Antaranews melalui siaran pers yang diterima di Jakarta pada Rabu (14/8) Rully menyebutkan bahwa, data dari Kemenkop UKM telah menunjukkan dalam hal penyerapan tenaga kerja nasional UMKM telah memberikan kontribusi sebesar 97 %.

“Dengan demikian, kehadiran dan peningkatan kualitas SDM UMKM juga memiliki peran strategis dalam upaya pemerintah mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran,” ujar Rully. Dirinya juga menambahkan bahwa pihaknya menyadari para pelaku UMKM masih menghadapi tantangan tidak ringan yang salah satunya ialah masih terbatasnya keterampilan SDM.

Rully juga menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang menikmati fase bonus demografi dengan jumlah penduduk pada usia produktif yakni sebesar 68 % dari total populasi masyarakat yaitu 267 juta jiwa.

“Momentum ini diperkirakan bisa mendongkrak ekonomi Indonesia tumbuh lebih positif karena dominasi penduduk berusia produktif bisa banyak berkontribusi ke pertumbuhan ekonomi. Namun hal ini juga bisa berdampak negatif jika aspek seperti pendidikan, kesehatan, dan peluang lapangan pekerjaan tidak terencana dan terkelola dengan baik,” kata Rully.

Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) sebelumnya juga menyatakan apabila omzet usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat mendorong untuk naik sebesar 30 %, maka pertumbuhan ekonomin pun bisa naik mencapai 7 %.

” Jangan main-main dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kalau kemudian kita bisa meningkatkan omzet 30 % saja maka pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat melebihi 7 %,” ujar Arif Budimanta selaku Wakil Ketua KEIN.

Arif menjelaskan bahwa para pelaku usaha, mikro dan kecil saat ini sudah berkisar 63 juta unit usaha yang terbagi menjadi 62 juta pelaku mikro, dan 750 ribu orang pelaku usaha kecil. Sehingga apabila unit usaha itu dirorong untuk naik kelas, maka Indonesia pun akan terlepas dari stragnasi 5 %.

“UMKM memberikan kontribusi terhadap PDB 60 %, tapi akses perbankan hanya 20 %. Kalau diberikan akses yang lebih besar lagi maka mereka akan naik kelas,” ujar Arif.

Peningkatan pada omzet sangat dibutuhkan untuk akses permodalan serta akses pasar dan cara lainnya adalah dengan melibatkan UMKM dalam aktivitas investasi dan ekspor sehingga melarang masuknya perubahan besar pada sektor usaha yang memang layak digarap UMKM.