Kepala Kantor BI NTT Naek Tigor Sinaga sedang memberikan keterangan kepada wartawan di Kupang (Foto: Humas BI NTT/Antara)
Kepala Kantor BI NTT Naek Tigor Sinaga sedang memberikan keterangan kepada wartawan di Kupang (Foto: Humas BI NTT/Antara)

Kupang, MNEWS.co.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Timur (NTT) terus mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di provinsi kepulauan ini untuk mengakses pasar digital dan bertransaksi secara daring (online).

Kepala BI NTT, Naek Tigor Sinaga kepada wartawan di Kupang, Rabu (17/7/2019), mengatakan bahwa BI NTT mempunyai program strategis berupa penguatan, pengembangan ekonomi, dan keuangan digital.

“Program ini mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk dapat mengakses pasar digital dan bertransaksi secara daring,” katanya.

Tigor menjelaskan bahwa BI saat ini menjadi bank sentral yang berkontribusi secara nyata terhadap perkembangan ekonomi.

Pengembangan tersebut diharapkan dapat mempermudah pemasaran barang domestik, sehingga menciptakan pasar yang kondusif dan efisien dalam meningkatkan kesejahteraan daerah yang akhirnya dapat berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi nasional.

“Berdasarkan data BI, transaksi e-commerce dalam negeri mencapai angka Rp11 triliun hingga Rp13 triliun per bulan dan transaksi tersebut terus mengalami peningkatan tiap waktu,” ujarnya seperti yang dilansir dari rilisan berita Antara.

Berdasarkan hal tersenut, maka BI melakukan pemetaan potensi produk unggulan dan mengukur kesiapan terkait ekonomi digital tersebut.

Kini, beberapa kabupaten seperti di Pulau Sumba, Pulau Timor, dan Flores, katanya, menjadi target dari BI untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan pengembangan UMKM dan pasar digital.

“Kalau tidak salah, beberapa waktu lalu kami lakukan di Sumba dengan melibatkan bupati juga,” tambahnya.